Setelah Theys Bertamu di Kopassus Tribuana

Edisi: 38/30 / Tanggal : 2001-11-25 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wens , Sjafroedin ,


SEPULUH ribu orang berjejal di lapangan sepak bola Sentani, Jayapura, Sabtu pekan lalu. Mereka datang dari berbagai kampung di sekitar Jayapura seperti Entrop, Waena, Abepura, dan beberapa kampung lainnya. Datang sejak pagi hari, ribuan massa itu hendak ikut memakamkan Theys Hiyo Eluay. Ketua Presidium Dewan Papua (PDP) yang dikenal punya banyak "laskar" pengikut itu ditemukan tak bernyawa di Koya Tengah—sekitar 45 kilometer dari Jayapura—Minggu, 11 November lalu.

Ratusan karangan bunga dukacita berjejer mengelilingi makam. Datangnya dari berbagai tempat, dari masyarakat Wamena di pegunungan tengah Irianjaya, perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di luar negeri, hingga mantan presiden Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta. Puluhan anggota Satgas Papua berkali-kali berjalan dalam irama militer mengelilingi makam. Sejenak mereka berhenti, memberi hormat kepada jenazah tokoh yang kerap menyebut dirinya Bapak Bangsa Papua itu, lalu berjalan lagi dengan langkah tegap.

Sejumlah kelompok paduan suara melantunkan tembang duka. Acara ini lebih menyerupai sebuah kebaktian besar ketimbang upacara pemakaman biasa. Beberapa pendeta silih berganti berkhotbah di atas podium. Dimulai pada pukul 10 waktu setempat, acara ini baru berakhir pada pukul 14.30. "Pembunuhnya harus segera ditemukan," teriak Thom Beanal, Wakil Ketua PDP, dengan nada berang. PDP adalah gerakan di bumi Papua yang kerap merepotkan Jakarta karena sikapnya yang terus ingin merdeka dari Republik. Theys, 64 tahun, merupakan figur sentral yang begitu popular dan cenderung menolak dilaksanakannya otonomi khusus tawaran pemerintah pusat.

Tapi, siapa gerangan sang pembunuh? Tak satu pun yang mengaku bertanggung jawab. Sejak ditemukan tewas pada Minggu dua pekan lalu itu, aparat keamanan baru mampu mendaftar dugaan pembunuhan. Caranya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?