RENUNGAN TOMMY SOEHARTO

Edisi: 23/31 / Tanggal : 2002-08-11 / Halaman : 38 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Budiyarso, Edy , Sepriyossa, Darmawan , Bramantyo, Ardi


MUNGKIN inilah saatnya saya untuk merenung." Kata-kata bijak itu datang—meski terlambat—dari Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Dia menolak desakan keluarga dan para pengacara yang memintanya mengajukan banding terhadap vonis hakim. "Enggak usah. Percuma saja," katanya seperti dikutip Pengacara Elza Syarief, "Anginnya tidak menguntungkan saya."

Angin memang tampaknya sudah tidak berpihak kepada putra kesayangan mantan presiden Soeharto ini. Dua pekan lalu, Hakim Amiruddin Zakaria menyatakan Tommy terbukti bersalah atas dakwaan serius: mendalangi pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita serta memiliki senjata api dan bahan peledak ilegal.

Dalam pernyataan persnya, baik Tommy, keluarga, maupun para pengacaranya menyatakan keberatan terhadap vonis itu. Juan Felix Tampubolon, misalnya, salah satu pengacaranya, menilai keputusan hakim itu cuma bersandar pada dakwaan jaksa. "Padahal jaksa menyusun tuntutan berdasarkan berita acara pemeriksaan di kepolisian dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…