Nasib Warisan Fotografer 'Kiblik'

Edisi: 51/29 / Tanggal : 2001-02-25 / Halaman : 96 / Rubrik : FT / Penulis : Suyono, Seno Joko , Prabandari, Purwani D. ,


MADIUN, suatu sore di awal Desember 1948. Musso telah terbunuh. Mereka yang dituduh PKI dibabat habis oleh tentara. Bekas perdana menteri Amir Syarifudin, yang ditangkap batalion Kemal Idris, dari interniran Kudus akan dipindahkan ke penjara Yogya. Foto itu bertarikh Madiun 4 Desember 1948. Amir Syarifudin duduk dalam bangku kereta api. Di tangannya terkulai sebuah buku. Sikap duduknya seolah tenggelam khidmat. Maka, kita menyaksikan sebuah sejarah yang tersibak dari sebuah suasana hati. Apa yang dirasakan Amir Syarifudin saat itu? Adakah ia ingin menenangkan diri sebelum maut menjemputnya dengan membaca kisah cinta?

Soe Hok Gie pernah menulis, PM Amir Syarifudin selama perjalanan dalam kereta api Madiun-Yogya tampak tenang membaca buku Romeo dan Juliet karya William Shakespeare. Padahal, dia tahu, di Yogya eksekusi menantinya. Salah satu rekaman fotografer Ipphos itu-hingga kini belum jelas siapa pemotretnya-mengingatkan kita pada apa yang dikatakan Soe Hok Gie.

Di Jalan Diponegoro, bekas kedutaan Polandia, Jakarta, foto-foto Ipphos (Indonesia Press Photo Service) dari tahun 1945-1950 dipamerkan kembali oleh Galeri i see. Melalui foto-foto itu, kita juga melihat hukuman mati itu begitu keji. Tumpas kelor. Di kaki Gunung Lawu, seorang fotografer Ipphos berhasil memotret seorang anggota TNI brigade Kian Santang yang berdiri di atas podium sembari memegang leher kepala anggota PKI dan siap menghunusnya. Di muka podium itu, puluhan rakyat jelata mendongak.

Kekuasaan memang cenderung merayakan satu aspek dengan menutupi aspek lain. Selama ini foto-foto Indonesia masa revolusi yang disajikan Orde Baru ke publik hanya sekitar 200 foto yang termuat dalam buku 30 tahun Indonesia Merdeka. Tentu saja seleksi yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…