Kenapa Rusa di Monas Dimuliakan?

Edisi: 36/32 / Tanggal : 2003-11-09 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Sudrajat, Budiyarso, Edi, Chairani, Reni


TIDAK, saya tidak akan mendukung PDIP lagi," kata seorang warga yang tak mau disebut namanya, ketus. Bantuan bahan kebutuhan pokok dan pengobatan gratis yang diberikan para politikus dari PDI Perjuangan tak cukup menyembuhkan luka hatinya. Ia ingat betul, ketika tenda-tenda di bekas lahan gusuran Tanjung Duren, Jakarta Barat, dibakar dua pekan lalu, "Partai Banteng diam saja, tidak melakukan apa-apa," katanya.

Tapi yang dikritik menangkis. Banteng Jakarta justru menyalahkan Gubernur DKI Sutiyoso. Langkah Bang Yos melakukan berbagai aksi penggusuran di Ibu Kota membikin para tokoh partai berkuasa itu gerah. Mereka tak habis pikir, kenapa sang Gubernur seperti hendak menggembosi partai yang telah menyokongnya kembali bercokol memimpin Ibu Kota itu. Bukankah ribuan wong cilik yang menjadi korban penggusuran adalah pendukung mereka? "Beliau jadi gubernur berkat dukungan kami. Ini ibarat pagar makan tanaman," ujar Audi Tambunan, anggota Badan Pemenangan Pemilu PDIP, masygul.

Tambunan bukan antipenggusuran. Cuma, ia mengkritik tata cara pemerintah daerah yang kurang arif. Ia lalu mengontraskannya dengan upaya Sutiyoso menangani proyek pertamanan di Monumen Nasional (Monas), yang dijadikan paru-paru…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?