Dari Goenawan Mohamad ke Bambang Harymurti

Edisi: 20/28 / Tanggal : 1999-07-25 / Halaman : 08 / Rubrik : SDR / Penulis : , ,


Dengan kata lain, jurnalisme adalah sebuah dunia yang peka akan terjadinya perubahan. Sebuah surat kabar mau tak mau terdorong untuk tidak melihat apa yang telah lalu. Terutama ketika tingkat perubahan kian lama kian cepat, sehingga yang kemarin kita anggap sebagai sesuatu yang kelak baru akan tiba ternyata pagi ini sudah muncul mendadak di depan pintu: future shock. Untuk menghadapi shock itu dan mengantisipasi "guncangan masa depan" itu, ketangkasan jadi soal yang menentukan.

Ketangkasan itu tentu saja menuntut organisasi yang baik. Dengan itulah sebuah surat kabar senantiasa siap mengasimilasikan apa yang baru -- juga berkenaan dengan tubuhnya sendiri, Sebab itulah, secara teratur, TEMPO mengadakan perencanaan lima tahun. Seperti kata orang, kita tidak bisa melawan masa depan. Kita harus menyesuaikan diri dengannya.

***
Perubahan yang sejak pekan lalu terjadi adalah perubahan pemimpin redaksi. Goenawan Mohamad, yang menjadi pemimpin redaksi majalah ini sejak 1971, (dan sebenarnya sudah berhenti setahun sebelum TEMPO dibredel pada 1994), tahun ini secara resmi digantikan oleh Bambang Harymurti. Dilihat dari sudut organisasi, perubahan ini bukan sesuatu yang dramatis.

Goenawan, yang menjadi pemimpin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Surat dari Redaksi
1994-05-14

Tayangan, kolom khusus tentang masalah televisi dan pengaruhnya sehari-hari. penggarapannya diserahkan kepada sutradara garin nugroho,33.…

S
Surat dari Redaksi
1994-04-16

Tempo tenis selibriti berlangsung di lapangan ums 80, kuningan, jakarta. sejumlah menteri, pejabat sipil maupun…

S
Surat dari Redaksi
1994-02-05

Wawancara kemala atmojo (redaktur pelaksana matra) dengan ria irawan melengkapi laporan utama tempo. tragedi kematian…