Dia yang Bernama Syekh Siti Jenar

Edisi: 01/29 / Tanggal : 2000-03-12 / Halaman : 123 / Rubrik : IQR / Penulis : , ,


AKHIRNYA, demi solidaritas terhadap teman-temannya, para sufi yang "lurus" wawasan tauhidnya, Junaid pun ikut melempar batu ke tubuh Al Hallaj, yang hari itu dihukum karena dianggap bersalah telah mengaku sebagai Tuhan. Tokoh itu dianggap sesat karena ajaran ketuhanannya mengguncangkan banyak pihak yang semula merasa nyaman di bawah suatu kemapanan teologis.

"Al Hallaj, maafkan aku," kata Junaid. "Aku ikut melemparmu semata karena apa yang kau ucapkan. Aku hanya ikut mengadili sikap lahirmu. Adapun mengenai apa yang tersembunyi di dalam batinmu, yang tak seorang pun tahu selain kamu dan Allah, semua merupakan urusanmu. Aku tak mau campur tangan dalam urusan yang tak aku ketahui. Sekali lagi sobat, maafkan aku," kata sufi itu, dan kemudian melemparkan batu tadi ke tubuh Al Hallaj.

"Bluk...", kena dadanya.

Mungkin begitu juga sikap paling netral kita terhadap perkara Syekh Siti Jenar, Al Hallaj-nya orang Jawa itu. Bagi kita pun kutuk-mengutuk, jika itu harus terjadi, hanya sebatas wilayah lahir. Kita tak punya jangkauan keabsahan di wilayah batin.

(Kutipan pengantar dari Mohamad Sobary: "Kewibawaan Subersif Syekh Siti Jenar" Halaman v-vi)

Siapakah Syekh Siti Jenar? Seorang wali yang tergusur? Seorang pengajar sesat? Seorang yang sakti mandraguna? Buku Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam-Jawa karya Abdul Munir Mulkan belum lama ini berhasil membetot perhatian masyarakat. Buku bersampul muka lukisan kaca Cirebon itu ludes dilahap pembaca hanya dalam waktu singkat. Menurut Buldanul Khuri, pemilik Penerbit Bentang yang menerbitkan buku itu, cetakan pertama dan kedua, yang masing-masing berjumlah 2.500 kopi, sudah langsung habis terjual. Itu masih disusul dengan 1.000 eksemplar cetakan ketiga-yang semuanya sudah dipesan-dan 1.000 lainnya untuk cetakan keempat. "Pokoknya laris manis," tutur Buldan.

Sesungguhnya, buku itu pernah diterbitkan untuk pertama kali pada 1985, tapi tidak sukses. Lalu, Munir diminta untuk mengembangkan bahan dasar Syekh Siti Jenar itu, ditambah dengan terjemahan serat ajaran Siti Jenar, untuk dijadikan buku yang diterbitkan Bentang. Ajaib. Para pembeli dan pembaca seolah terbius. Mengapa? Berikut adalah sebagian petikannya:

Sosok Syekh Siti Jenar:
Halaman 1-4

Syekh Siti Jenar merupakan tokoh terkenal di kalangan umat Islam Indonesia, khususnya di kalangan orang Jawa. Namun mereka bisa berbeda sesuai pandangan masing-masing terhadap tasawuf dan posisi Syekh Siti Jenar sebagai wali di antara Wali Songo. Selain itu, kehadiran Syekh Siti Jenar dalam sejarah Islam dan kebangsaan itu sendiri juga menimbulkan kontroversi, apakah ia memang benar-benar hadir dalam sejarah ataukah tokoh imajiner yang direkayasa untuk suatu kepentingan politik. Demikian pula halnya dengan sumber kepustakaan yang dapat dijadikan bahan kajian untuk meletakkan Syekh Siti Jenar dan ajarannya secara lebih objektif. Hal ini menimbulkan berbagai tafsiran yang berbeda dan bertentangan yang hingga sekarang belum terjernihkan dengan tuntas.

Membicarakan Syekh Siti Jenar sebagai tokoh penyebar widhatul wujud, hampir selalu membangkitkan perbedaan pandangan yang tajam, khususnya berkaitan dengan gagasan ketuhanan, hari akhirat, surga-neraka, makna kematian dan kehidupan serta fungsi syari'ah. Masalah ini juga berkaitan dengan posisi tasawuf dalam pemikiran Islam yang selama ini lebih didominasi para ahi syari'ah atau fuqaha, sehingga menempatkan tasawuf sebagai khasanah `pinggiran' dalam sejarah Islam. Karena itu, penulisan pandangan dan sikap hidup Syekh Siti Jenar ini bukanlah dengan maksud mempertajam perbedaannya, tetapi untuk melihat lebih jernih latar belakang Syekh Siti Jenar dan ajarannya di dalam perkembangan sejarah Islam di Indonesia.

Hampir dapat dipastikan pengenalan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa, terhadap Syekh Siti Jenar, sama baiknya dengan pengenalan mereka terhadap Wali…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

Pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…