Tuan yang Kekuatannya Seperti Api

Edisi: 01/29 / Tanggal : 2000-03-12 / Halaman : 132 / Rubrik : IQR / Penulis : , ,


Kami, mencari jalan menuju kehidupan sejati, karena kami tidak tahan terlalu lama menjalani kematian. Kami, murid Syekh Siti Jenar tahu bahwa kehidupan di dunia ini adalah alam kematian. Kami bosan dan muak melihat bangkai-bangkai berserakan dan berkeliaran di mana-mana...."

(Dari serat Pupuh IV: Sinom, tercantum dalam buku Syekh Siti Jenar oleh A. Munir Mulkhan)

MAKA, beramai-ramai murid Syekh Siti Jenar bunuh diri, agar segera beralih dari alam kematian menuju alam keabadian. Begitu juga dengan Siti Jenar, yang pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup di dunia dengan "menutup jalan pernapasan". Lalu, muncullah cahaya yang terang-benderang dengan warna pelangi dari tubuh Siti Jenar.

Itu adalah sebagian kecil dari cerita Syekh Siti Jenar _dalam bahasa Persia berarti "tuan yang kekuatannya seperti api"-yang tetap menjadi bahasan kontroversial setelah lima abad berlalu. Berbagai kajian tentang sufi yang nyeleneh pada masa Wali Songo tersebut (abad ke-14 sampai ke-15) selalu berakhir dengan kesimpulan yang mengambang, yakni hidupnya nyaris berada di antara mitos dan kenyataan sejarah. "Selama ini belum ketahuan apakah itu hanya cerita dongeng, atau betul-betul ada figurnya," kata Nurcholish Majid, Rektor Universitas Paramadina Mulya.

Penulis buku Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam-Jawa, Abdul Munir Mulkhan, 54 tahun, juga tidak berpretensi menawarkan kesimpulan apakah Siti Jenar adalah fakta sejarah atau mitos. Tapi, Munir, sarjana filsafat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, lebih ingin mempromosikan pendekatan sufistik secara kultural, merakyat, dan inklusif dalam pemahaman agama. "Ajaran Syekh Siti Jenar adalah pemikiran menarik, tapi justru dipinggirkan," kata Munir, yang mendapat gelar S-2 sosiologi dari UGM.

Keterpikatan Munir pada kajian Siti Jenar itu sangat masuk akal karena, seperti kajian sufistik lainnya, pembahasan fenomena Syekh Siti Jenar selalu lekat dengan unsur mistik. "Memang, cerita tentang Syekh Siti Jenar adalah dongeng. Tapi, dalam hal pemahaman keagamaan, ia merupakan fakta sejarah," kata Munir, yang juga pernah menulis beberapa buku seperti Runtuhnya Mitos Politik Santri dan Ideologi Dakwah.

Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli tentang fenomena Syekh Siti Jenar.

Nurcholish Madjid,
Rektor Universitas Paramadina Mulya

Kasus Syekh Siti Jenar sebenarnya hanya imbas dari paham-paham yang berkembang di dalam dunia Islam yang juga menjadi satu pola pemikiran di kalangan Islam Indonesia. Metode pemikiran seperti Siti Jenar sebenarnya banyak dijumpai, walaupun kasusnya agak rumit dan kontroversial. Tapi semua itu sebenarnya tergantung pada sudut pandangnya.

Apa yang telah dialami oleh Siti Jenar-dalam mencari Tuhan-sebenarnya juga bisa dialami oleh orang lain yang mendalami tasawuf. Sebab,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

Pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…