Partai ABRI, No! Mengapa?

Edisi: 06/27 / Tanggal : 1998-11-16 / Halaman : 15 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


BANYAK hal menjadi sesat dalam perkara Sidang Istimewa MPR pekan ini. Mungkin juga sengaja disesatkan. Tindakan pengamanan demikian gegap gempita, mobilisasi dukungan demikian riuh rendah, seakan-akan Republik sedang menghadapi sebuah kekuatan besar yang ingin -- dengan paksa -- membuat agar sidang istimewa ini tak terjadi.

Padahal bukan sidang istimewa itu yang ditentang oleh pada umumnya kaum oposisi. Sebagian besar (lihat hlm. 18-21) sebetulnya ingin memperingatkan bahwa MPR yang sekarang punya cacat karena ia bentukan "Orde Baru". Justru itu, MPR yang ada perlu membuktikan diri sebagai MPR yang mau menebus dosa masa silam, untuk Indonesia masa depan. Bekal itu sudah ada. Sebagian rancangan ketetapan menunjukkan semangat reformasi, misalnya soal pembatasan kekuasaan Presiden. Tapi tertetes nila setitik: soal kursi untuk ABRI di DPR nanti.

Ada dua kekeliruan berpikir dalam menghadapi kritik atas peranan ABRI itu. Yang pertama ialah menganggap sikap menolak kegiatan politik ABRI (yang diistilahkan dengan "dwifungsi") sama dengan menolak peran militer secara keseluruhan. Ini kerap ditunjukkan dalam reaksi balik, yang mengatakan kritik itu tak adil karena ABRI bukan saja ada manfaatnya, tapi juga terbukti banyak jasanya kepada negara.

Padahal di Indonesia ini tak ada yang berkeberatan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.