Tarik Ulur BLBI

Edisi: 01/27 / Tanggal : 1998-10-12 / Halaman : 17 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


DI Indonesia, arus dana sedang bak air di rawa-rawa -- tidak bergerak. Tanggal 21 September 1998, ketika pemerintah menunggu pengembalian dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) --diperkirakan jumlahnya mencapai Rp 143 triliun -- yang datang ternyata cuma Rp 1,44 triliun. Pemerintah bagaikan menunggu Godot, sia-sia. Di luar ini, berbagai aset kabarnya disodorkan, dari perusahaan yang dianggap memiliki prospek cerah, aneka properti, aneka saham, sampai perushaan bermasalah (barangkali menunggak utang) dan sederet mobil mewah.

Cara melunasi BLBI yang unih ini seharusnya sudah bisa diduga ketika Subronto Laras mengatakan, untuk BLBI, pihaknya rela melepas Indomobil. Seyogianya pemerintah tangkas membaca isyarat tersebut dan tangkas pula mengirim balik sinyal yang dengan gamblang menolak aset sebagai alternatif pembayaran BLBI. Bukankah sesungguhnya pemerintah cukup jeli untuk mengetahui bahwa aset bank-bank tersebut untuk saat ini tidak terlalu likuid atau bahkan tidak likuid? Lagi pula auditor asing telah diundang untuk mengaudit aset-aset tersebut, sehingga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.