TINTA ANTI-COBLOS DOBEL

Edisi: 19/27 / Tanggal : 1999-02-15 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Chamim, Mardiyah , Cahyani, Dewi Rina , Hermawan, Hardy


DAG-dig-dug mewarnai suasana menuju 7 Juni 1999. Tak hanya 130 juta rakyat calon pemilih, dunia internasional pun turut berharap cemas menunggu terlaksananya kenduri besar Republik itu. Maklum, inilah pemilihan umum pertama setelah Soeharto "tumbang". Pemilu yang (maunya) demokratis nanti diharapkan menjadi titik balik pemulihan krisis berkepanjangan. Tak hanya politik, tapi juga pemulihan kondisi ekonomi yang sekarat.

Guna melicinkan jalan pemilu, tentu dibutuhkan penyebaran informasi yang gencar. Lebih-lebih, banyak tetek-bengek teknis yang berbeda dibandingkan dengan pemilu yang lalu-lalu. Mekanisme yang rinci memang masih terus digodok oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang akan dibentuk bulan depan. Di lembaga inilah usulan teknis dari parpol kontestan pemilu dan ide-ide dari masyarakat akan dibahas mendetail.

Rudini, selaku mantan Menteri Dalam Negeri dan juga eks Ketua Lembaga Pemilihan Umum (LPU), mengusulkan tahapan pendaftaran pemilih dihapus. "Bisa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…