Orang-orang Asing Dalam Liga

Edisi: 27/12 / Tanggal : 1982-09-04 / Halaman : 67 / Rubrik : OR / Penulis :


TIDAK pernah ada sejarahnya juara dunia sepakbola dilatih orang-orang asing," letup Manajer Mercu Buana, Kamaruddin Panggabean menanggapi sikap beberapa klub Liga Utama yang mengontrak pelatih maupun pemain asing.

Tokoh sepakbola dari Sumatera Utara yang sekarang mengelola klub milik pengusaha besar, Probosutejo itu begitu yakin terhadap kemampuan pelatih maupun pemain lokal. Katanya, sebagian besar pemain Mercu Buana diambil dari perkebunan. "Saya sendiri manajer kampungan. Tapi lihat nanti, manajer kampungan akan mengobrak-abrik manajer internasional," sambungnya lagi seraya tertawa.

Kata-kata itu diucapkan Kamaruddin menjelang pertandingan Mercu Buana lawan Pardedetex, 29 Agustus yang lalu di Stadion Teladan, Medan sebagai bagian dari pertandingan-pertandingan dalam kompetisi Galatama 1982/1983. Sekalipun lawan tak sampai babak-belur, Mercu Buana berhasil menahan lawannya 1-1. Padahal Pardedetex diperkuat pemain asal Brazil, Jairo Matos serta penasihat pelatih dari Belanda, Peter Steven.

Beberapa klub yang menyewa pelatih dan mengimpor pemain barangkali belum punya ambisi untuk menjadi juara dunia, tapi sekedar untuk mempertinggi mutu dan memancing penonton yang lebih banyak. Klub Niac Mitra dari Surabaya, juara kompetisi 1981/1982 mengontrak penyerang Fandi Ahmad dan penjaga gawang David Lee dari Singapura kelihatannya untuk mempertahankan kedudukan juara. "Kami mengontrak kedua pemain itu karena kebutuhan," kata M. Basri, pelatih merangkap manajer Niac Mitra.

Banyak pengamat memperkirakan Niac mengambil langkah tadi untuk mengimbangi Tunas Inti yang dalam putaran kompetisi sekarang ini berhasrat naik tingkat dengan mentransfer pemain-pemain kuat seperti Rully Nere, Stefanus Sirey, Aun Harhara, Sudarno dan Catur Sudarmanto. Dengan Fandi, barisan depan Niac tambah mantap. Sedangkan masuknya David Lee menutup kelemahan pertahanan klub tersebut, terutama setelah penjaga gawang Purwono meninggalkan Niac Mitra beberapa waktu yang lalu. Ternyata Niac berhasil memukul Tunas Inti 2 dalam pertandingan 28 Agustus yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…