Ada Udang di Balik Buku
Edisi: 05/38 / Tanggal : 2009-03-29 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Wahyu Dhyatmika, Munawwaroh, Iqbal Muhtarom
HENDRO Subroto punya rutinitas baru sejak April tahun lalu. Setiap Selasa siang, wartawan senior Televisi Republik Indonesia itu selalu muncul di kantor Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sintong Panjaitan, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dua jam lamanya, Hendro mewawancarai Sintong tentang perjalanan kariernya di dunia militer. Menjelang pukul tiga sore, Hendro pamit. âSupaya tidak kena three in one,â katanya terkekeh, ketika ditemui pekan lalu di rumahnya di Tangerang, Banten.
Rutinitas itu berakhir pada Februari lalu. Saat itu, semua hasil wawancara Hendro rampung ditulis menjadi sebuah buku berjudul Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, catatan kisah Sintong Panjaitan selama berkarier di Tentara Nasional Indonesia. Buku ini dirilis di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, dua pekan lalu, dan langsung ludes diserbu pengunjung. Pekan lalu, buku ini sudah memasuki cetakan ketiga dan telah terjual lebih dari 25 ribu eksemplar. âBiasanya, penjualan satu buku baru bisa mencapai angka 10 ribu setelah setahun,â kata Hendro bangga.
Tak mengherankan jika buku Sintong diburu. Isinya memang memicu kontroversi. Di dalam bukunya, Sintong âmenembakâ dua purnawirawan jenderal yang kini sedang berjuang menjadi presiden, Jenderal (Purn) Wiranto dan Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto. Buku ini juga laris karena muncul pada momen yang pas: masa kampanye Pemilihan Umum 2009.
Banyak orang lalu menduga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?