Sulitnya Menangkal Teror Di Pekarangan Sendiri
Edisi: 09/42 / Tanggal : 2013-05-05 / Halaman : 118 / Rubrik : INT / Penulis : Raju Febrian, ,
SELASA pagi pekan lalu terasa istimewa bagi Ed Borash. Inilah hari pertama pria itu membuka kembali kantornya, Sir Speedy. Perusahaan periklanan dan desain grafis milik Borash itu harus tutup selama delapan hari menyusul ledakan bom saat lomba maraton Boston, Senin dua pekan lalu. Kantor yang terletak di Boylston Street, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, itu berada tepat di antara dua bom yang meledak.
Borash mengaku masih waswas. Ia bersama putranya hampir celaka akibat pecahan kaca yang beterbangan saat bom meledak. \"Kami menjalani waktu yang sulit,\" katanya sembari menyebutkan bahwa insiden pekan lalu dan kembalinya dia beraktivitas adalah hal yang sangat emosional.
Dua bom panci yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 orang itu memang membuat kegiatan Kota Boston mendadak terhenti. Penerbangan dibatalkan, warga dilarang ke luar rumah, sementara ribuan petugas dari Biro Penyelidik Federal Amerika (FBI) dan kepolisian Boston memburu pelaku. Hasilnya, Tamerlan Tsarnaev, 26 tahun, yang disebut sebagai otak utama pelaku pengeboman, tewas dihajar peluru polisi saat pengejaran di Watertown, Massachusetts, tiga hari setelah ledakan. Adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, tertangkap sehari kemudian saat menyuruk di bawah terpal kapal yang terparkir di belakang rumah warga setempat, David Henneberry, di kawasan yang sama. Saksi mata mengatakan mendengar 40 kali tembakan dan Dzhokhar berlumuran darah saat ditangkap.
Dzhokhar, yang kerap disapa Jahar oleh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…