Mendadak Haji

Edisi: 38/45 / Tanggal : 2016-11-20 / Halaman : 48 / Rubrik : BHS / Penulis : Kasijanto Sastrodinomo, ,


Kasijanto Sastrodinomo*

BOCAH penjaja kantong kresek belanjaan di Pasar Depok Jaya pagi itu tiba-tiba menyapa saya dengan sebutan "pak haji"—ketika saya sedang asyik memilih ikan lele segar. "Kantongnya, Pak Haji," begitu dia menawarkan jualannya. Sejenak saya mlenggong. Bukan karena apa; saya bukanlah haji. Saya juga belum pernah bersua atau berkenalan dengan bocah tersebut sehingga terasa aneh dia memanggil saya dengan sebutan itu. Ajaibnya lagi, tukang becak yang mangkal di gerbang pasar pun memanggil saya dengan cara serupa. "Becak, Pak Haji," ia menawarkan jasa tumpangannya saat saya akan pulang dari pasar. Subhanallah, sepagi itu dua kali saya ditabalkan jadi "haji dadakan".

Tak jelas penanda apa yang dirujuk bocah penjaja kantong ataupun abang becak itu ketika memanggil "haji" kepada saya. Yang sering terjadi, panggilan serupa itu ditujukan kepada ibu-ibu atau perempuan yang mengenakan jilbab—tak peduli apakah benar-benar bu haji ataukah bukan. Apakah panggilan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…