Selesai Secara Adat

Edisi: 20/46 / Tanggal : 2017-07-16 / Halaman : 64 / Rubrik : BHS / Penulis : Kasijanto Sastrodinomo , ,


YAHDI cuma tersenyum pahit setelah mendengar berita di televisi mengenai pungutan liar yang masih merebak di sana-sini. Artinya, ia menyimpulkan, gebrakan saber pungli-sapu bersih pungutan liar-yang digeber pemerintah tak cukup ampuh. "Soalnya, semua bisa selesai secara adat," ujarnya kemudian. Bertahun-tahun malang-melintang sebagai sopir truk ekspedisi, ia paham betul lika-liku bermacam pungutan, yang resmi ataupun yang gelap, di jalanan. Berkali-kali ia dicegat aparat gara-gara membawa muatan berlebih dalam truk yang disetirnya. Namun, seperti yang ia sebutkan, semua bisa dibereskan menurut adat.

Ungkapan "selesai secara adat" sering terdengar dalam cakapan bernada canda-seperti dikatakan Yahdi. Ada kalanya candaan semacam itu muncul dalam pertanyaan tentang siapakah yang "berhak" menghabiskan hidangan yang tinggal sedikit-agar tidak mubazir-dalam suatu acara makan-makan bersama. Biasanya ada yang nyeletuk, "Selesaikan saja secara adat." Maka seseorang atau beberapa orang dalam jamuan itu dengan "sukarela" melahap hidangan yang tersisa. Begitu pula saat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…