Jejak Primadona Pantura

Edisi: 31/46 / Tanggal : 2017-10-01 / Halaman : 60 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,


DEMAK-KUDUS

DIBERI nama Stasiun Angkasa, bangunan di pertigaan kecil Jalan Sultan Fatah, Demak, Jawa Tengah, itu dulu stasiun kereta. Berpagar batu bata dengan gaya arsitektur Bali, bangunan jembar berkelir hijau peninggalan Belanda itu kini bersalin rupa menjadi kafe sederhana dengan taman asri di depannya.

Bagian utama kafe sebelumnya adalah ruangan stasiun. Di bagian belakang yang kini menjadi lokasi jemuran adalah peron stasiun. Adapun relnya sejauh mata memandang sudah tertutup oleh rumah-rumah penduduk. "Hanya tempat air yang masih kelihatan asli," ujar Darsono, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi itu, menunjuk menara air tua di samping bangunan utama, awal September lalu.

Darsono sudah puluhan tahun tinggal di kawasan ini sehingga paham betul sejarah bangunan tua tersebut. Bahkan ia pernah menjadi penumpang setia kereta di stasiun itu ketika bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri Semarang. Saat itu, pada 1960-an, belum ada SMA di Demak.

Pada usia 19 tahun, Darsono harus bangun pagi agar tak ketinggalan kereta untuk menuju sekolah. Hari baru terang ketika ia meninggalkan rumahnya di area pasar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…