SIAPA MENANGISI MARCOS ?

Edisi: 32/19 / Tanggal : 1989-10-07 / Halaman : 30 / Rubrik : LN / Penulis :


TATKALA meningalkan Filipina menuju ke tempat pengasingannya di Honolulu, tiga setengah tahun lalu, di dalam tas kepresidenannya hanya ada selembar bendera Filipina. Bendera biru, merah, dan putih itulah yang kini menyelimuti peti jenazah bekas Presiden Filipina Ferdinand Marcos, yang ditempatkan pada timbunan bunga anggrek.

Kamis siang pekan lalu, ajal sudah menunggu di ruang ICU RS St. Francis, Honolulu. Orang yang pernah memerintah Filipina selama 20 tahun itu membuka matanya sejenak. "Seakan ingin melihat wajah putranya untuk terakhir kalinya," tutur Roger Peyuan, juru bicara keluarga Marcos. Lalu, beberapa saat kemudian, orang tua berusia 72 tahun itu mengembuskan napasnya yang terakhir, disaksikan istrinya Imelda, dan putri bungsunya Irene Araneta, serta Ferdinand Jr. putra tunggalnya. Sementara itu, putri sulungnya Imee Manotoc, yang bermukim di Maroko, tak tampak.

Keadaan Marcos mulai kritis tiga hari sebelumnya. Sejak dirawat di RS St. Francis Januari lalu, ketahanan tubuhnya senantiasa ditunjang berbagai macam alat untuk membantu ginjal, paru-paru, dan jantungnya yang sudah tak berfungsi lagi.

Dua hari sebelum ajal, kondisinya menurun drastis dan jantungnya berhenti berdetak, sehingga para dokter ahli memutuskan memasang alat pacu di dalam tubuhnya. Seutas kawat beraliran listrik pun disetrumkan ke jantung Marcos agar berfungsi.

Sebenarnya, para dokter sudah tahu, bekas presiden yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…