Pelacur Indonesia Di Angsa Emas
Edisi: 13/18 / Tanggal : 1988-05-28 / Halaman : 84 / Rubrik : KRI / Penulis :
BISNIS seks wanita Indonesia ternyata telah sampai ke tingkat ekspor. Tak tanggung-tanggung, dalam bisnis internasional itu terlibat pula yakuza, mafia Jepang yang bergerak di bisnis judi, pelacuran, dan hiburan. Kasus itu baru terungkap setelah empat orang wanita Indonesia yang disekap jadi pelacur di Jepang berhasil meloloskan dlri pertengahan bulan lalu, dan melapor ke KBRI di Tokyo.
Germonya, Nyonya Kimita Takahasi, 27 tahun, warga negara Muangthai, ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, beberapa hari setelah itu. Juga di tangkap Nyonya Linda, janda sekitar 40 tahun, orang Indonesia yang menjadi perantara bisnis ini. Dari merekalah gerak yakuza di Indonesia diketahui. "Ini kasus pertama. Selama ini yang terungkap adalah kasus pelacur asing beroperasi di sini," kata Kepala Humas Ditjen Imigrasi Hamsuk Widjaya.
Peran Linda memang tak kecil. Seperti dituturkan Chintia (bukan nama sebenarnya), salah satu dari empat wanita yang berhasil melarikan diri, Linda inilah penghubung mafia itu. Waktu itu, pertengahan Februari lalu, Chintia sedang mengunjungi salah satu butik di Gajah Mada Plaza Jakarta. Di situlah ia kenal Linda. Tiba-tiba saja ia ditawari kerja sebagai waitress di Jepang.
"Sudah pernah ke Jepang belum? Anggap saja ini jalan-jalan. Pekerjaannya nggak terikat, kok," begitu bujukan Linda ketika Chintia ragu-ragu. Chintia, janda beranak satu bertampang indo itu, terpikat. Apalagi setelah Linda juga mengatakan bahwa anaknya, Ellen, baru saja kembali-dari Jepang. Paling satu-dua bulan saja, pikir Chintia waktu itu.
Tiga hari kemudian pertemuan di butik itu berlanjut. Di situ sudah ada Yanti (sebut saja begitu), yang juga tertarik ke Jepang. Chintia juga dikenalkan dengan Maya, yang kemudian diketahui sebagai Nyonya Kimita Takahasi. Wanita ini berambut pendek lumayan dan ada tato di dahinya.
Maya tak kalah manis dengan Linda dalam hal bicara. Hati Chintia pun berbunga. Maklum, waktu itu ia sedang punya persoalan, baru saja bercerai dengan suaminya. Singkat kata, Chintia segera mengurus surat-surat. Setelah paspor dan surat-surat beres, Chintia diberi uang Rp 500 ribu.
Lalu Chintia dikenalkan dengan lelaki Jepang bernama Sinohara. Berusia sekitar 30 tahun, lelaki bertubuh tinggi besar dan berkumis ini selalu berpakaian putih. Sinohara diperkenalkan sebagai pacar Maya.
Akhirnya, 7…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…