Masa Emas PBSI Minus Piala Thomas dan Uber

Edisi: 39/23 / Tanggal : 1993-11-27 / Halaman : 76 / Rubrik : OR / Penulis : THA


LETNAN Jenderal Try Sutrisno bagai terjun di gurun tandus ketika pada tahun 1985 dipilih menjadi Ketua Umum PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia). Induk organisasi itu memang sedang kering prestasi.

Di samping itu, pertentangan antarpelatih -- antara lain soal metode latihan -- menjadi konflik tajam. Arena All England dan kejuaraan dunia yang pernah jadi milik Indonesia, ketika itu, sukar digapai. Pemain terakhir pada tahun 1983 yang mampu merebut gelar juara dunia hanya Icuk Sugiarto. Toh Indonesia masih punya kebanggaan: Piala Thomas, lambang supremasi beregu dunia untuk putra, masih di tangan.

Masuknya Try Sutrisno, yang saat itu menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, ditanggapi para pengamat dengan dingin. Banyak yang ragu PBSI mampu bangkit kembali di tangan seorang militer -- ini merupakan Ketua Umum PBSI pertama dari lingkungan militer -- yang awam dalam urusan tepok menepok…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…