PAPAN CATUR DI DEPAN ANDA

Edisi: 29/13 / Tanggal : 1983-09-17 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


BERMULA dari hobi atau iseng, catur tiba-tiba menjadi permainan yang mengasyikkan. Di Tanah Batak, misalnya, ia dapat membikin laki-laki lupa makan, lupa istri dan anak. Ditemani segelas tuak, si Hutagalung atau si Ginting sanggup berjam-jam di hadapan sebilah papan catur. Tak heran, dari kalangan mereka banyak lahir pecatur alam berbakat.

Pada jenjang grandmaster internasional, permainan catur bisa sampai ke tingkat "hancur-hancuran". Masih ingat pertarungan "hidup-mati" Bobby Fischer (AS) melawan Boris Spassky (US) pada 1972? "Drama perang urat saraf, diplomasi, obsesi nasional dan gaya hidup yang menegangkan," ulas seorang komentator. Maklum, pertarungan ideologi sudah terbawa-bawa.

Lahir dari keturunan Yahudi (yang banyak mencetak pecatur internasional), Fischer konon mewarisi karakter perbintangan Rembrandt, Goethe, dan Da Vinci. Cemerlang, tertutup, dengan obsesi mengarah paranoia -- sejenis penyakit saraf. "Tapi yang paling dahsyat adalah kebenciannya terhadap orang Rusia, berikut sistem permainan caturnya," tulis Brian Stoddart dalam majalah Hemisphere.

Perburuannya sebagai jenius catur memang terbilang gila-gilaan . Kalau pindah rumah, Fisher bisa melupakan segala-galanya kecuali sebotol susu dan satu set papan catur.

Boris Spassky tak kurang gilanya. Karakternya susah ditebak, urakan. Sikap kepala batunya "khas Soviet". "Dua orang ini hanya bisa toleran dalam satu hal," kata Dr. Stoddart yang mengajar di Canberra College of Advance Education. Yaitu, "terhadap kepiawaian yang mengontrol nasib mereka - anugerah bakat besar sejati di bidang catur."

Asal usul catur nyaris tak terlacak. Untung ada usaha H.J.R. Murray yang pada 1913 menghasilkan buku Sejarah Catur. Sebagian orang berpendapat, catur dan sejenisnya (dam-daman, macan-macanan) mulai dimainkan orang di Knucklebones. "Tetapi catur seperti yang kita kenal sekarang bisa dilacak sampai pada tahun 550 Masehi ," tulis Stoddart. Pertama kali, ia muncul di India sebagai "permainan perang-perangan", disebut chaturanga. Berasal dari permainan pacuan kuda, astapada, chaturanga terdiri dari empat pemain yang memerankan raja yang memimpin balatentaranya berperang. Unsur militer dari permainan itu disisipkan sesuai dengan sasaran diplomatisnya. Setiap pemain mengakhiri persekutuannya: dua pemain kemudian menggerakkan bidaknya secara bersama-sama terhadap dua lawannya yang lain.

Implikasi sosialnya jelas. Dengan sejumlah besar raja turun di gelanggang, persekutuan dan kepatuhan sangat utama bagi superioritas militer dan politik. Chaturanga konon merupakan batu asahan bagi keterampilan kepemimpinan masa itu.

Seperti semua cabang olah raga dan permainan, catur menyebarkan diri seiring dengan laju ekspansi politik militer, dan kebudayaan. Dari tanah asalnya di India, catur dengan cepat menyebar ke seluruh dunia melalui tiga jalur utama: Cina, Asia Tenggara, dan, yang paling berpengaruh, Persia.

Persia mengenal catur dengan nama shatranj, sekitar abad ke-7 Masehi. Firdausi, pengarang abad ke-10,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…