Suatu Hari Di Jalan Panaitan
Edisi: 26/09 / Tanggal : 1979-08-25 / Halaman : 47 / Rubrik : KRI / Penulis :
SEMUANYA berjalan serba cepat. Mihata, yang sedang duduk di
dalam mobil yang diparkir di Jalan Panaitan (Bandung), Kamis 2
Agustus lalu, merasa ada benda dingin menempel di pelipisnya.
Dia tak berani menoleh. Tapi Mihata dapat memastikan benda
tersebut laras pistol. Sebab bersamaan dengan itu pula dia
mendengar bentakan: "Sedikit bergerak, nyawa saudara melayang!"
; Dan selanjutnya sebuah ransel, berisi uang Rp 32 juta, berpindah
tangan. Mihata dan kawan semobilnya, Nyonya A tak mampu
mempertahankannya. Mereka baru berani bergerak setelah melihat
punggung orang yang merampas ransel kabur dengan sepeda motor ke
arah Jalan Sunda. Uang gaji pegawai P & K dirampok.
; Mihata, bendaharawan Kantor P & K Kabupaten Bandung, lemas dan
hampir-hampir pingsan. Rekannya, Nyonya A, dengan muka pucat
turun dari mobil dan masuk ke rumahmakan Nikmat. Di situ dia
membagi kekagetannya kepada kawan-kawannya, Suhaya, Aceng dan
Ucup yang sedang bersantap siang. Ucup, sopir, segera membawa
para pegawai P & K terscbut melapor ke kantor polisi.
; Polisi bergerak berdasarkan informasi seorang anggota…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…