GOLIATH AKAN MEMBALAS ?

Edisi: 04/01 / Tanggal : 1971-03-27 / Halaman : 44 / Rubrik : EB / Penulis :


BARU pertama kali dalam sedjarah, maskapai-maskapai minjak asing
harus mengakui kekalahannja dimedja perundingan OPEC di Teheran.
Tapi kalah dimedan perundingan tidaklah sama artinja dengan
kalah dimedan pasaran internasional. Diam-diam kongsi-kongsi
minjak itu kabarnja sedang mentjari djalan keluar bagaimana
menutupi kekalahan tadi. "Sudah tentu mereka tjari akal untuk
mementalkan kembali bola kenaikan harga", kata seorang pedjabat
Pertamina. Kemana bola akan mereka giring dan siapa jang
terkena, ini agaknja merupakan pertanjaan jang mengganggu banjak
pihak. Dr. Sanger, wakil Pertamina di OPEC melihat adanja tiga
kemungkinan. "Negara-negara konsumen harus menanggung semua,
atau sebaliknja mendjadi beban jang dipikul maskapai-maskapai
minjak asing", katanja. "Atau ditanggung bersama oleh kedua
pihak". Dia tidak mendjelaskan dalam bentuk apa wudjud
tanggungan itu akan mendjelma. Jang pasti maskapai-maskapai
minjak asing kali ini tjukup berhati-hati apa kiranja jang
paling tepat didjadikan penampan. Sebegitu djauh mereka agaknja
mendjauhkan diri untuk mengambil putusan-putusan jang peka dan
bisa merembet kesoal politik. Sikap ini dapat dilihat dari
kelambanan dan keragu-raguan mereka untuk menaikkan harga
bensin. Ini terang akan menimbulkan protes keras dari berbagai
negara. Apalagi bagi Indonesia jang tengah berkemas menghadapi
Pemilu.

; Libia. Bagi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…