Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial

Edisi: 12/24 / Tanggal : 1994-05-21 / Halaman : 108 / Rubrik : MS / Penulis : HL


LEWAT mimpi seorang bocah, Djaduk Ferianto menjalin potret sosial dalam musik eksperimental. Itulah yang dilakukan oleh musikus yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film (antara lain Badut-Badut Kota-nya Ucik Supra, dan Arak-arakan-nya Teguh Karya), Selasa pekan lalu di Purna Budaya, Yogyakarta. Judul eksperimen itu Ngeng I dan Ngeng II.

Pada mulanya adalah suara tembang Jawa dari seorang bapak yang duduk bersila membelakangi panggung hitam kelam. Ia menembang sambil membelai bocah kecil yang tiduran di pangkuannya. Si buyung mengelus-elus senapan mainan, sambil sesekali ikut bernyanyi, sebelum ia pulas. Sang bapak mematikan lampu minyak yang disandingnya, membopong si buyung. Panggung gelap total.

Muncul suara malam, cengkerik, kelelawar, dari instrumen musik elektronik, dipadu dengan lengkingan suara serigala dari gesekan selo. Perpaduan idiom musik elektronik, akustik, dan perkusi membangun suasana yang mencekam. Sedikit demi sedikit cahaya menerangi panggung. Gelegar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…