Pram dan Kolonialisme yang Tak Kunjung Mati

Edisi: 12/35 / Tanggal : 2006-05-21 / Halaman : 126 / Rubrik : KL / Penulis : Farid, Hilmar , ,


SETAHUN lalu. "Semuanya sudah saya serahkan kepada Indonesia. Semuanya. Tapi kenapa begini jadinya?" Pram tergeletak sakit di kamar depan rumahnya di Utan Kayu. Untuk pertama kali saya melihat Pram menangis. Saya hanya diam sambil memijat-mijat kakinya yang tidak sakit.

Dengan puluhan buku karya sastra dan ratusan cerita pendek serta esai, yang sebagian diterjemahkan ke semua bahasa utama di dunia dan beberapa bahasa lain di Asia dan Eropa, Pram menjadi penulis yang paling giat memperkenalkan Indonesia kepada dunia. Selama beberapa tahun namanya disebut sebagai calon penerima Hadiah Nobel di bidang sastra. Beberapa universitas di Amerika memberinya gelar doktor honoris causa. Pinggan dan piagam penghargaan menghiasi dinding dan meja di kamar tamunya yang luas. Hanya satu-dua yang berasal dari Indonesia.

Di negerinya sendiri, untuk waktu cukup lama, Pram justru dihujat. Setelah dilepas dari kurungan, ia masih dilihat seperti duri yang harus dijauhi karena jika terlalu dekat bisa tertusuk. Entah sengaja atau sekadar ceroboh, sampai akhir 1990-an kantor Telkom masih mencantumkan namanya di halaman kuning buku telepon sebagai Pramoedya Ananta Tour di kolom biro perjalanan wisata. Rumahnya sampai cukup lama ditongkrongi intel yang membuat gerah tamu-tamunya. Sampai sekarang namanya tidak ada dalam kurikulum sastra untuk sekolah menengah, dan hanya beberapa guru yang berpikiran merdeka mau membahas karya dan pemikirannya saat mengajar.

Tapi bukan ketiadaan penghargaan atau pengakuan yang membuatnya menangis. Toh, dalam beberapa tahun terakhir, ketika tekanan terhadap dirinya melonggar, penghargaan dari dalam negeri bermunculan dalam berbagai bentuk: mulai dari penghargaan resmi lengkap dengan plakat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…