Berebut Restu Umaroh
Edisi: 32/34 / Tanggal : 2005-10-09 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Budi, Johan , Kusuma, Mawar , Sunudyantoro
SUHU ruangan Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, yang biasanya sejuk oleh suara zikir memuliakan Tuhan, akhir pekan lalu memanas. Sumbernya, sebuah hajatan politik yang digelar di tempat itu: Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi duet Alwi Shihab-Saifullah Yusuf. Lebih dari seribu Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama berjaga di tempat itu. Mereka terus berjaga sampai muktamar berakhir pada 2 Oktober.
Penjagaan ketat itu bukan tanpa sebab. Sebelum pelaksanaan muktamar, bertebaran rumor akan ada pembubaran dari pendukung PKB kubu duet Abdurrahman Wahid dan Muhaimin Iskandar. Mereka (Banser) memang sudah kami siapkan, kata Hidayat Maesaji, koordinator Banser NU Jawa Timur.
Ancaman kubu Muhaimin bukan hanya gertak. Beberapa jam menjelang muktamar dibuka, ratusan pendukung PKB Muhaimin mendatangi Asrama Haji. Mereka bergerak dari markas partai itu di Jalan Ketintang, Surabaya, menggunakan lima buah truk bak terbuka dan tiga angkutan umum. Namun niat mereka membubarkan muktamar dihadang barikade ratusan polisi di mulut jalan menuju Asrama Haji Sukolilo. Satuan tugas PKB Alwi juga tidak kalah sigap. Mereka mengejar massa Muhaimin yang mencoba masuk ke arena muktamar. Massa akhirnya menarik diri.
Malam ini kami hanya show of force dan menuntut mereka membatalkan muktamar, kata Reilis Sumitro, Wakil Ketua Garda Bangsa PKB Muhaimin…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?