Agum Gumelar: "Di Tangan Pejabat, KONI Lebih Efektif"

Edisi: 02/32 / Tanggal : 2003-03-16 / Halaman : 84 / Rubrik : OR / Penulis : Sudarsono, Gendur, Budiman, Irfan,


AGUM Gumelar, 58 tahun, akhirnya sampai ke puncak. Dalam pemilihan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia, Kamis dua pekan silam, dia menyabet lebih dari separuh suara dari peserta musyawarah olahraga nasional. Di Wisma Serba Guna Senayan, Jakarta, 42 suara dari total 79 suara yang ada (49 induk olahraga dan 30 KONI daerah) meluncurkan bekas Komandan Kopassus ini ke kursi ketua umum, menggantikan Wismoyo Arismunandar.

Sejak awal, dibandingkan dengan calon lainnya seperti Gubernur DKI Jakarta dan Ketua Umum PB Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sutiyoso, Ketua Umum PB Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Wakil Ketua Umum I KONI Pusat Arie Sudewo, Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi ini memang mendapatkan dukungan lebih.

Toh, naiknya Agum memimpin organisasi olahraga tertinggi di negeri ini menuaikan banyak pertanyaan. Sebabnya? Tak perlu menggali dalam-dalam. Sejak ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 1998, tak satu pun gelar bisa disabet tim Merah Putih. Paling mentok menjadi runner-up. Hasil paling mutakhir, akhir tahun lalu, tim PSSI masuk final Piala Tiger di Jakarta. Di final, di depan jutaan pasang mata pendukungnya, tim Indonesia kalah oleh Thailand.

Kritik macam itu langsung membuat Agum meradang. Menurut dia, kinerjanya selama menjadi Ketua Umum PSSI tidak bisa dilihat dari pencapaian prestasi yang didapat tim nasional, tapi harus dilihat dalam kacamata yang lebar. Agum lalu memberi contoh keberhasilannya dalam menggulirkan kompetisi sepak bola anak-anak usia 10 tahun hingga divisi utama. "Kepengurusan PSSI juga berhasil memenuhi amanat kongres, yakni…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…