Dari Suap Mutasi Ke Suap Penyidik
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-01 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :
BERSIAP menggelar operasi senyap, sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi bersiaga di beberapa tempat di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada September 2019. Komisi antikorupsi mendapat informasi bakal ada penyerahan duit untuk Wali Kota Tanjungbalai Muhammad Syahrial berkaitan dengan lelang jabatan. Setelah menunggu beberapa jam, transaksi suap ternyata tak kunjung terjadi. Petugas KPK akhirnya pulang dari Kota Kerang dengan tangan kosong. “Memang ada kasus Tanjungbalai di era saya,” kata mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang pada Kamis, 29 April lalu. “Operasinya bocor.” Gagal menggelar operasi tangkap tangan, Saut memerintahkan anak buahnya melakukan penyelidikan terbuka. “Saya kasih memo kepada mereka, minta kasus ini dipercepat,” ujarnya. Dua tahun berselang, KPK menangkap penyidiknya sendiri, Ajun Komisaris Stepanus Robin Pattuju dan seorang pengacara, Maskur Husein, terkait dengan kasus Tanjungbalai. Robin diduga menerima sogokan Rp 1,3 miliar dari Muhammad Syahrial. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka perkara suap pada Kamis, 22 April lalu. “KPK memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas terjadinya dugaan penerimaan atau janji yang dilakukan oknum penyidik,” ucap Ketua…
Keywords: KPK, Kasus Suap, Firli Bahuri, Pimpinan KPK, Suap Penyidik KPK, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…