Cara Mengatasi Kemelut Ekonomi Dewasa Ini.

Edisi: 30/47 / Tanggal : 2018-09-23 / Halaman : 82 / Rubrik : KL / Penulis : Anwar Nasution., ,


SEPERTI krisis ekonomi masa lalu, krisis ekonomi Indonesia dewasa ini terjadi karena terlalu lama kita hidup di atas kemampuan sendiri, lebih besar pasak daripada tiang. Penyebabnya adalah Indonesia terus-menerus membelanjakan defisit anggaran belanja negara dan defisit neraca pembayaran luar negerinya dengan bantuan serta pinjaman luar negeri. Setelah reformasi, persyaratan pinjaman luar negeri makin berat dengan jangka waktu pembayaran kembali yang lebih singkat dan tingkat suku bunga yang makin mahal. Keadaan makin parah jika pemerintah tidak tahu apa yang dilakukan dan hanya mengomel pada keadaan eksternal yang tidak bisa dipengaruhinya.

Kondisi ekonomi Indonesia yang memerlukan perhatian itu sudah dipantau Morgan Stanley Bank sejak 2013. Bank itu memasukkan Indonesia ke kelompok negara goyah, The Fragile Five, (bersama Turki, Afrika Selatan, India, dan Brasil) karena buruknya kondisi keuangan negara serta neraca pembayaran luar negerinya sehingga rawan terhadap gejolak perekonomian dunia. Tapi pemerintah selalu mengatakan fundamen ekonomi Indonesia tetap kokoh sebagaimana tecermin dari indikator ekonomi makro: pertumbuhan rata-rata 5 persen setahun, rendahnya tingkat laju inflasi, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang di bawah ambang batas, serta industri perbankan yang relatif sehat. Namun, sebagaimana kita alami pada 1997, kenaikan tingkat suku bunga dan pelemahan kurs rupiah membuat bank, dunia usaha, dan pemerintah tidak mampu melunasi kewajiban luar negerinya sehingga semuanya roboh bagaikan rumah kartu. Dalam publikasi terakhirnya, Goldman Sachs menyebut kondisi eksternal ekonomi Indonesia sebagai yang terparah di antara lima negara Asia (Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan India).

DUA JENIS OBAT

MENURUT jangka waktunya, ada dua jenis tindakan untuk mengatasi keadaan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…