Berkaca pada Aceh

Edisi: 33/47 / Tanggal : 2018-10-14 / Halaman : 46 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Raymundus Rikang, ,


MENYAKSIKAN liputan penanganan gempa bumi dan tsunami Palu di televisi, Bambang Darmono masygul. Nyaris tak putus-putusnya ia memelototi layar kaca sejak bencana menerpa Sulawesi Tengah pada Jumat dua pekan lalu. Tapi, menurut Bambang, tak sekali pun ia melihat helikopter tersorot kamera. "Dari kejauhan, saya menduga ada respons tanggap darurat yang keliru," kata Bambang, Kamis pekan lalu.

Bambang, 67 tahun, adalah Komandan Satuan Tugas Bantuan Tentara Nasional Indonesia dalam penanggulangan gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada akhir 2004. Tentara waktu itu mendapat perintah langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang sedang mengikuti perayaan Natal di Papua, untuk mengendalikan operasi tanggap darurat.

Endriartono Sutarto, Panglima TNI 2002-2006, menunjuk Bambang sebagai komandan di lapangan. Bambang diberi misi mengevakuasi korban yang masih hidup serta menyalurkan logistik secepat-cepatnya. "TNI yang paling siap terjun karena punya pasukan," ujar Endriartono.

Menyadari seluruh infrastruktur di Aceh lumpuh, tentara membuat jalur komando operasi udara Jakarta-Medan-Aceh. Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta menjadi basis komando utama. Dari Jakarta, pesawat diarahkan singgah di Bandar Udara Polonia, yang menjadi pangkalan transit.

Plot operasi tanggap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…