Hitam-Putih Fotografi Djaduk.

Edisi: 44/47 / Tanggal : 2018-12-30 / Halaman : 48 / Rubrik : SN / Penulis : Shinta Maharani , ,


FOTO hitam-putih lelaki berku­mis tebal yang menjuntai hing­ga leher itu menyambut peng­unjung di bagian terdepan ru­ang pamer. Sehelai rambut pu­tih mencuat pada tulang hidungnya. Dua bola mata lelaki bertopi itu bening dan se­perti hendak mengeluarkan air mata.

Wujud visual lelaki bertubuh gempal ter­sebut adalah satu di antara 83 foto jepretan seniman Djaduk Ferianto. Lelaki itu tukang parkir di pasar tradisional Maumere, Nusa Tenggara Timur. Pentolan Kua Etnika ter­sebut mengabadikannya ketika ia mengha­biskan waktu di Maumere pada 2016. Dja­duk hampir lupa memotretnya. Ia kembali ke pasar demi mendapatkan fotonya. “Dia terlihat berkarakter dan penuh misteri, dari matanya. Buat saya, itu artistik,” kata Djaduk, Senin, 17 Desember lalu.

Djaduk menyuguhkan karya fotografi­nya dalam pameran tunggal bertajuk “Me­retas Bunyi” di Bentara Budaya Yogyakarta, 15-23 Desember 2018. Semua foto berwarna hitam-putih kecuali satu foto abstrak yang ditaruh di bagian tengah ruangan. Foto itu ditampilkan untuk kepentingan penataan supaya mata pengunjung tak lelah ketika menikmati karya-karya Djaduk.

Penggagas Ngayogjazz…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.