Komik Perjuangangan, Dua Subgenre

Edisi: 25/48 / Tanggal : 2019-08-18 / Halaman : 38 / Rubrik : LAY / Penulis : Seno Gumira Ajidarma, ,


PADA 2013, terbit komik seri Komando Rajawali dengan judul Rajawali Rajawali, Lawan!, dan Surabaya Membara berturut-turut. Ketiganya berhasil mengundang perbincangan tentang semangat patriotisme, pluralisme dalam perjuangan, dan makna kepahlawanan. Pertanyaan yang muncul bagi komik seri produk sebuah tim ini: apakah revolusi hanya mungkin mengejawantah dalam kekerasan? Dan bagaimanakah komik-komik ini melibatkan pelaku sejarah, baik yang dikenal maupun tak dikenal, serta karakter-karakter fiksi dengan latar peristiwa historis? Ketiga komik itu telah bersambung dengan Jebakan Maut (2014), The Final Battle (2015), dan Solo Bravo (2016), yang mengembangkan wacana dalam genre “komik perjuangan”.

Komik Rajawali Rajawali merujuk pada tokoh Jenderal Sudirman. Dramatisasi komik ini lebih realistis daripada representasi formalnya sebagai ikon sejarah. Ihwal kenyataan bahwa perjalanan Sudirman dari desa ke desa ditempuh dengan satu paru-paru, komik ini dapat menggambarkan kelemahan fisik tapi juga sekaligus kekerasan hati Sudirman. Komik ini menggambarkan bagaimana Sudirman, tanpa tandu, digendong salah satu remaja anggota Komando Rajawali. Terbiasa dengan sosok dominan seorang lelaki berblangkon yang berdiri tegak dalam balutan overcoat, kerapuhan dalam gendongan tersebut memperlihatkan keteguhan yang melampaui kekerasan itu sendiri. Bagian yang fiktif, bahwa tandu yang dihancurkan adalah tandu umpan; juga bahwa blangkon dan overcoat legendaris itu dikenakan seorang gerilyawan sebagai umpan terpenting Jebakan Maut, memberi peluang perbincangan semiosis dalam konteks yang jauh lebih luas.

Komik kedua, Lawan!, berlatar situasi setelah Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) berhasil menduduki Yogyakarta dalam Agresi Militer II. Sosok yang dihadirkan adalah Herman Johannes. Sosok ini seperti antitesis militerisme. Berprofil fisikawan-peneliti, ia orang yang menyukai buku. Tapi situasi membuatnya bergabung sebagai pakar bahan peledak—sempat berpangkat mayor pula—tanpa pernah kehilangan ketenangan perhitungan. Meski tuntutan atas kemiripan karakter bisa diabaikan,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…