Gula-gula Dua Saudara

Edisi: 29/48 / Tanggal : 2019-09-15 / Halaman : 40 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI., ,


DENGAN gerak-geriknya yang kikuk, laki-laki berbaju cokelat itu secara canggung meminta Tempo menghapus foto-foto dalam kamera telepon. “Kalau bisa dihapus karena sebetulnya wartawan tidak boleh masuk ke sini,” katanya.

Ia mengenalkan diri sebagai Tuji. Brigadir Tuji. Sehari-hari dia bertugas di Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara di Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, 150 kilometer jauhnya dari tempat ia meminta Tempo menghapus foto-foto aktivitas para penambang emas di area PT Sultra Utama Nikel, di Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, pada pertengahan Agustus 2019.

Di area penambangan emas itu, Tuji menjadi penanggung jawab. “Kantor”-nya rumah berdinding kayu di tengah sabana. Para penambang memanggilnya “bos”. “Padahal saya cuma disuruh komandan berjaga di sini,” ujar Tuji.

Saat percakapan itu berlangsung, puluhan penambang emas dengan pakaian berlumpur-lumpur keluar-masuk rumah yang menjadi markas, tempat istirahat, sekaligus warung makan tersebut. Tuji “bertugas” mengawasi para penambang yang baru datang ke Rarowatu Utara empat bulan lalu, setelah Jhonlin Group membeli saham PT Sultra Utama Nikel pada Maret 2019.

Jhonlin tak punya izin menambang emas. PT Jhonlin Batu Mandiri, anak usaha Jhonlin Group yang berdiri pada 2014, adalah pemegang konsesi perkebunan tebu. Perusahaan milik Andi Syamsuddin Arsyad, yang lebih populer dipanggil Haji Isam, itu mendapat konsesi 20 ribu hektare untuk ladang tebu dan pabrik gula di Bombana selama 10 tahun. Isam berasal dari Desa Mappesangka di Bone, Sulawesi Tenggara.

Menurut mantan Kepala Desa Mappesangka, Andi Rasdi Sumange, Isam terhitung sepupu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Pada 2017, Amran datang ke pesta rakyat yang dihelat Isam di desa itu dengan menghadirkan para penyanyi Ibu Kota. Amran menyumbang Rp 100 juta untuk pembangunan masjid, sementara Isam menghibahkan Rp 500 juta.

Proyek kebun tebu dan pabrik gula itu adalah hajat besar Kementerian Pertanian untuk swasembada gula 2024. Program ini merupakan permintaan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet pada 2016. Menteri Amran menerjemahkan perintah itu dengan membuka investasi ladang tebu dan pabrik gula untuk menutup kebutuhan 2,8 juta gula konsumsi yang defisit 1,1 juta ton setahun.

Menurut Mochamad Arif Efendi, Direktur Jhonlin Batu Mandiri, area konsesi PT Sultra Nikel seluas 2.344 hektare itu akan diubah menjadi kebun tebu setelah izin usaha pertambangannya habis tahun depan. Di halaman “kantor” Brigadir Tuji itu terparkir alat-alat berat pengeruk tanah dan mobil pengerek roda empat.

Konsesi menambang emas PT Sultra dimulai pada 2010. Haji Isam membeli semua saham PT Sultra senilai Rp 29,48 miliar. Lahan di sekeliling kantor PT Sultra di Desa Watu-watu kini sudah tertanam tebu setinggi orang dewasa. “Nanti semua lahan akan ditanami tebu,” kata Arif Efendi.

Selain membeli saham…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.