Nobel Ekonomi untuk Sebuah Gerakan

Edisi: 35/48 / Tanggal : 2019-10-27 / Halaman : 92 / Rubrik : KL / Penulis : Vivi Alatas, ,


KETIKA media sosial dan berita ramai mengabarkan bahwa Abhijit Banerjee, Esther Duflo, dan Michael Kremer menjadi pemenang Hadiah Nobel Ekonomi tahun ini pada 14 Oktober malam, pikiran saya terbang ke masa 22 tahun silam. Ingatan saya terantuk pada sebuah ruangan di tingkat tiga di Bendheim Hall Princeton, ketika saya masih menjadi mahasiswa doktoral tahun kedua di Departemen Ekonomi Princeton University, Amerika Serikat.

Setiap Rabu siang, ruangan itu menjadi ruang Seminar Research in Development Studies. Pembicara yang hadir adalah para profesor atau asisten profesor dari universitas lain yang berbagi hasil penelitian mereka dan berharap mendapat masukan berarti terutama dari Angus Deaton, mahaguru Princeton. Pada sebuah Rabu siang, tak seperti biasanya, pembicara yang datang bukan seorang profesor.

Ia masih kuliah di Massachusetts Institute of Technology. Kalau tidak salah, ia masih tingkat tiga. Namanya Esther Duflo, asal Paris, Prancis. Dengan lugas, tangkas, cerdas, dan tuntas, perempuan yang masih 24 tahun itu memaparkan hasil penelitiannya. Saya lihat mata Angus Deaton berbinar. Juga dua mahaguru Princeton lain, Christina Paxson dan Anne Case. Yang membuat dada saya berdegup adalah apa yang dipaparkan Duflo merupakan hasil penelitiannya tentang Indonesia.

Ia baru pulang meneliti dampak pembangunan sekolah dasar inpres terhadap angka partisipasi sekolah dan upah lulusannya setelah bekerja. Sepanjang menyimak presentasinya, diam-diam saya menyemangati diri sendiri bahwa penelitian dengan topik Indonesia bisa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…