Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio: Indonesia Belum Punya Masterplan Pariwisata

Edisi: 42/48 / Tanggal : 2019-12-15 / Halaman : 88 / Rubrik : WAW / Penulis : Mahardika Satria Hadi, Hussein Abri Dongoran, Aisha Shaidra.


PENGALAMAN pemerintah Thailand mempromosikan wisata lewat sajian kuliner membetot perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Sepanjang 2018, Negeri Gajah Putih itu menggaet 38,3 juta wisatawan mancanegara, menempatkannya sebagai negara yang paling banyak dikunjungi turis asing di Asia Tenggara. Sedangkan Indonesia hanya bertengger di urutan keempat, setelah Malaysia dan Singapura.

Menurut Wishnutama, kesuksesan Thailand mendatangkan pelancong adalah buah kegigihan pemerintahnya dalam menyokong pengembangan industri kuliner di luar negeri sejak akhir 1980-an. “Mereka secara masif membangun restoran-restoran Thailand yang berkelas di seluruh dunia,” katanya dalam wawancara khusus dengan Tempo, Senin, 2 Desember lalu. Dari perkenalan dengan cita rasa makanan itulah, dia melanjutkan, turis dari berbagai negara berbondong-bondong mengunjungi Thailand.

Maka, saat ditunjuk menggantikan Arief Yahya, Wishnutama langsung tancap gas menyiapkan strategi pengembangan pariwisata. Namun betapa terkejutnya dia saat mendapati kementerian yang dia pimpin ternyata tidak memiliki rencana induk pariwisata nasional. “Thailand, Malaysia, dan Uni Emirat Arab saja punya masterplan sampai 40 tahun ke depan,” ucap pria 49 tahun itu.

Sejak dilantik pada 24 Oktober lalu, Wishnutama telah mengunjungi Bali, Mandalika, dan Labuan Bajo. Ia mengatakan tugas barunya menyuguhkan tantangan yang jauh berbeda. Selain mengunjungi berbagai daerah tujuan wisata, ia mesti mengembangkan ekonomi kreatif yang dampaknya bisa dirasakan penduduk lokal.

Kepada wartawan Tempo, Mahardika Satria Hadi, Hussein Abri Dongoran, dan Aisha Shaidra, Wishnutama menjelaskan beberapa hal, antara lain strategi baru menggaet pelancong asing. Ia juga menuturkan pentingnya infrastruktur, promosi digital, dan peleburan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mengerek naik industri pariwisata sebagai sumber devisa terbesar. Wawancara tambahan dilakukan lewat pesan WhatsApp pada Sabtu, 7 Desember lalu.

Bagaimana Anda memenuhi target mendatangkan 18,5 juta turis mancanegara tahun depan?

Menciptakan daya tarik. Kita selama ini lebih banyak mempromosikan yang given, yang sudah ada. Ke depan, budaya harus ditonjolkan. Budaya kita adalah daya tarik yang penting. Kalau tidak begitu, akan sama saja. Jumlah wisatawan enggak naik banyak.

Tapi tahun ini target belum tercapai.

Dari target 18 juta, sudah ada 13,6 juta wisatawan sampai Oktober lalu. Saya perkirakan ada sekitar 16,4 juta turis luar negeri ke Indonesia sampai akhir tahun ini.

Apa yang membuat jumlahnya tidak sesuai dengan ekspektasi?

Banyak event yang justru membuat orang enggan datang ke Indonesia. Salah satunya pemilihan umum. Kalau agak gaduh dan ramai, orang melihat berita jadi mikir lagi untuk ke sini. Walaupun kejadiannya bukan di daerah yang akan mereka kunjungi, orang menggeneralisasi itu terjadi di Indonesia. Lalu ada bencana alam dan travel warning. Banyak sekali travel warning dari pemerintah negara-negara yang menjadi target wisatawan mancanegara kita. Itu agak menghambat.

(Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Kanada, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda mengeluarkan anjuran perjalanan bagi warganya yang ingin atau akan berkunjung ke Indonesia pada Mei lalu. Anjuran tersebut dikeluarkan sebagai imbas dari kerusuhan yang terjadi setelah pengumuman hasil pemilihan presiden.)

Apa rencana Anda untuk mengatasi hal tersebut?

Membuat daya pikat tambahan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…