Wajah Uighur di Sepotong Telegram

Edisi: 46/48 / Tanggal : 2020-01-12 / Halaman : 82 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,


Siswi kelas I sebuah sekolah dasar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Cina, itu dikenal sebagai murid yang baik dan disukai teman-teman sekelasnya. Tapi dia tampak tidak terhibur. Gurunya, setelah bertanya kepada rekan-rekan sekelasnya, menyadari apa penyebab kesedihan sang murid.

“Hal yang paling memilukan, gadis kecil itu sering terlihat menangis,” tulis sang guru di blognya, yang dikutip New York Times edisi 28 Desember 2019. Ayah murid itu sudah meninggal dan ibunya dikirim ke sebuah lokasi yang tak diketahui di Xinjiang. “Dia merindukan ibunya.”

Lebih dari 1 juta warga etnis Uighur dan minoritas muslim lain di Cina dikirim ke berbagai kamp di seantero Xinjiang dalam tiga tahun terakhir. Sejumlah negara dan lembaga hak asasi manusia internasional menyebut tempat itu sebagai “kamp pendidikan ulang” atau “kamp pengasingan”. Cina menyebutnya “pusat pelatihan vokasi”. Council on Foreign Relations, lembaga penelitian kebijakan internasional yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengkonfirmasi 27 lokasi kamp semacam itu. Jumlahnya di seantero Xinjiang ditaksir mencapai 1.200.

Xinjiang, daerah pegunungan dan gurun seluas 1.665 juta kilometer persegi, memiliki populasi sekitar 25 juta jiwa. Provinsi di barat laut Cina ini berbatasan dengan Pakistan, Afganistan, Kazakstan, Rusia, dan Mongolia. Daerah ini diklaim Cina sejak Partai Komunis Cina berkuasa pada 1949. Tapi sebagian warga Uighur menyebut daerahnya sebagai Turkistan Timur dan berpendapat bahwa mereka harus merdeka dari Cina.

Beijing telah lama menekan perlawanan orang-orang Uighur. Namun tindakan keras baru dimulai setelah gelombang protes anti-pemerintah dan anti-Cina yang berujung kerusuhan pecah di ibu kota Urumqi pada 2009 dan sejumlah serangan terhadap kaum Uighur pada 2014. Pejabat Cina khawatir terhadap ide-ide separatis Uighur dan menilai kamp-kamp itu sebagai cara menghilangkan ancamannya.

Dalam dokumen lebih dari 400 halaman yang diperoleh New York Times dan dipublikasikan pada 16 November 2019 diungkap soal kegusaran Presiden Cina Xi Jinping terhadap kekerasan di Xinjiang. Sebanyak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…