Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo: Konflik Agama Itu Hanya Gejala.

Edisi: 46/48 / Tanggal : 2020-01-12 / Halaman : 92 / Rubrik : WAW / Penulis : Sapto Yunus, Mahardika Satria Hadi, Aisha Shaidra.


UNTUK ketiga kalinya, seorang uskup agung asal Indonesia ditunjuk sebagai kardinal atau “pangeran” Gereja Katolik Roma. Pemimpin Takhta Suci Paus Fransiskus melantik Uskup Agung Jakarta Monsignor Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo sebagai satu dari 13 kardinal baru di Vatikan pada 5 Oktober tahun lalu. Romo Suharyo meneruskan jejak Kardinal Justinus Darmojuwono dan Kardinal Julius Darmaatmadja.

Paus memiliki pertimbangan khusus dalam menunjuk para kardinalnya kali ini. Mereka yang dipilih adalah pegiat dialog lintas iman, pembela pengungsi, ataupun pejuang lingkungan. “Meski tidak dikatakan eksplisit kepada saya, beliau (Paus) mengetahui penduduk Indonesia sebagian besar adalah penduduk muslim terbesar di dunia, tapi kehidupannya sejak dulu harmonis,” kata Suharyo dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo Sapto Yunus, Mahardika Satria Hadi, dan Aisha Shaidra di kantor Keuskupan Agung Jakarta, Selasa, 24 Desember 2019.

Terpilihnya Suharyo sebagai penasihat Paus juga menyiratkan perhatian besar Vatikan kepada Indonesia. Vatikan merupakan salah satu negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan itu ditandai dengan pembukaan delegasi apostolik Vatikan atau perwakilan kepausan di Jakarta, dua tahun setelah Sukarno dan Mohammad Hatta mengumandangkan kemerdekaan.

Selama berkiprah sebagai pemuka agama Katolik, Suharyo dikenal getol menggagas dialog lintas agama. Pria 69 tahun yang menjadi Ketua Konferensi Waligereja Indonesia ini juga kritis menyuarakan isu-isu sosial, seperti isu Papua dan perlawanan petani Kendeng, Jawa Tengah, menolak pembangunan pabrik semen. Suharyo, mengutip sabda Yesus, mengatakan bahwa manusia hendaklah berbela rasa terhadap manusia lainnya. “Paus dalam suratnya juga menyampaikan tentang compassion alias bela rasa,” ujarnya.

Dalam perbincangan selama sekitar dua jam, Romo Suharyo menceritakan tentang berbagai hal, ari penunjukannya sebagai kardinal, kepeduliannya pada isu-isu sosial, intoleransi, hingga dugaan perundungan seksual di gereja Katolik di Indonesia.

Apa yang disampaikan Paus Fransiskus saat menunjuk Anda sebagai kardinal?

Penunjukan ini tidak berkaitan dengan kekuasaan, tapi martabat. Makin tinggi martabatnya, makin dituntut pelayanannya. Mempraktikkan perintah kasih yang total dari Yesus dalam bentuk sekecil apa pun, dalam perjuangan bermacam-macam. Intinya komitmen tanpa kompromi. Pesan beliau, penunjukan ini jangan dirayakan dengan pesta seolah-olah menunjukkan kenaikan pangkat.

Anda satu-satunya uskup agung dari Asia yang baru dilantik menjadi kardinal. Bagaimana Paus melihat situasi Indonesia saat ini?

Akhir-akhir ini Paus lebih mengenal Indonesia. Saat melihat peta Indonesia dan mengetahui dari Sabang hingga Merauke tak cukup dicapai naik pesawat selama delapan jam, ia baru paham Indonesia begitu besar. Kedua, beliau selalu menyebut Indonesia dalam doa, terutama saat terjadi bencana. Dalam pertemuan dengan para uskup asal Indonesia di Vatikan, Juni tahun lalu, Paus juga sempat bertanya apakah Dokumen Abu Dhabi dikenal di Indonesia. Saya menjawab dikenal. Sesudah dokumen itu muncul, pada bulan Ramadan, Wahid Foundation, Maarif Institute, Gusdurian, dan Paramadina mengundang kami untuk berbicara mengenai hal itu.

(Pada 4 Februari 2019, Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed at-Tayyeb, menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan atau dokumen Deklarasi Abu Dhabi dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di ibu kota Uni Emirat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…