Komandan Bayangan dari Kerman

Edisi: 47/48 / Tanggal : 2020-01-19 / Halaman : 90 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,


Suasana duka tecermin jelas di kantor Kedutaan Besar Iran di Indonesia, Jalan H O.S. Cokroaminoto, Nomor 110, Menteng, Jakarta, Selasa, 7 Januari lalu. Bendera hijau-putih-merah negara itu berkibar setengah tiang di halaman sejak tiga hari sebelumnya. Setidaknya ada tiga karangan bunga belasungkawa atas meninggalnya Komandan Pasukan Elite Al-Quds, Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasim Soleimani.

Mayor Jenderal Soleimani terbunuh ketika sedang memenuhi undangan Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi. Drone MQ-9 Reaper milik militer Amerika menembakkan misil Hellfire H9X “Ninja” berpemandu laser ke arah serombongan mobil yang ditumpangi Soleimani saat keluar dari Bandar Udara Internasional Bagdad, Irak, 3 Januari lalu. Soleimani meninggal bersama Abu Mahdi al-Muhandis, pendiri milisi Kata’ib Hizbullah.

Pemerintah Iran menyatakan masa berkabung tiga hari untuk menghormati Soleimani. “Kami berduka selamanya. Tapi negara berkabung cukup tiga hari,” kata Atase Pers Kedutaan Besar Iran di Indonesia, Ali Pahlevani Rad.

Ratusan orang, baik masyarakat umum maupun diplomat, datang memberikan belasungkawa. Mereka menuliskan kesan di sebuah buku di atas sebuah meja dengan foto Soleimani sebagai latar belakangnya. “Dia akan tetap selalu di hati rakyat sebagai pahlawan Iran dan pejuang melawan terorisme,” tulis Kepala Misi Rusia untuk ASEAN, Denis Fedorov, dalam buku itu. Menurut Ali, diplomat yang sudah datang antara lain dari Kedutaan Aljazair, Suriah, dan Rusia.

Pemakaman Soleimani di Teheran, Iran, 6 Januari lalu, dihadiri ratusan ribu orang yang penuh dengan teriakan “Mampuslah Amerika!”. “Kepergiannya tidak mengakhiri jalan atau misinya, tapi balas dendam yang kuat menunggu para penjahat yang memiliki darahnya dan darah para martir lain di tangan mereka,” ujar pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.

Iran membalas serangan itu dengan meluncurkan sekitar 20 rudal pada Rabu pagi, 8 Januari lalu, ke Pangkalan Udara Al-Asad, yang menjadi pusat operasi militer Amerika di Irak. Sekitar 1.500 tentara Amerika dan sekutunya bermarkas di sini. Sasaran serangan lain adalah pangkalan di Erbil, Irak utara, yang menjadi markas pasukan khusus Amerika dalam operasi melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Serangan rudal itu tampaknya sengaja meleset dan tak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…