500 Poster Seni Rupa

Edisi: 52/48 / Tanggal : 2020-02-23 / Halaman : 56 / Rubrik : SEL / Penulis : Shinta Maharani., Isma Savitri,


INI potret diri Affandi, maestro seni rupa dengan sosok khas: berkepala botak sebagian dengan rambut, jenggot, dan kumis awut-awutan. Wajahnya terpampang dalam poster berwarna kuning gading yang mengumumkan pameran tunggal sang perupa. Hajatan itu berlangsung 46 tahun silam, tepatnya pada 2-8 Agustus 1974, di ruang pameran Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Adapun lukisan yang dipamerkan adalah koleksi Museum Affandi pada 1936-1974.

Poster berukuran 60 x 43 sentimeter itu dipajang di area depan Rumah Budaya Tembi, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti menyambut pengunjung pameran “Masa Lalu Belumlah Usai” pada 20 Januari-2 Februari lalu. Bagi pemiliknya, Mikke Susanto, poster yang digarap dengan teknik cetak sablon itu sangat bersejarah. “Ini poster pameran seni rupa koleksi saya yang paling berharga,” kata Mikke saat ditemui pada 22 Januari lalu.

Mikke adalah pengajar di Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Bersama istrinya, Rina Kurniyati, yang juga perupa, ia mendirikan lembaga pengarsipan dan penelitian Dicti Art Laboratory. Dicti-lah yang menjadi tuan rumah “Masa Lalu Belumlah Usai”, pameran poster—terutama seni rupa—bertarikh 1974-2019. Mikke mengungkapkan, ia dan istrinya ingin pameran ini kembali mengingatkan masyarakat tentang peristiwa seni pada masa lampau sekaligus menunjukkan perkembangan poster sebagai karya seni.

Total 546 poster dipajang dalam pameran. Sebagian besar milik Mikke yang dia kumpulkan sejak kuliah di ISI Yogyakarta pada 1995. Mikke menerangkan, kala itu, ia kerap terpikat pada poster-poster artistik ataupun yang mengabarkan pameran perupa tersohor. “Namun lama-lama saya menyesal karena terlalu pilih-pilih. Semestinya saya kumpulkan saja tanpa kriteria apa pun,” ujarnya.

Koleksi lain Dicti disumbangkan Irsam (almarhum) dan putranya, Ernanta Item. Irsam adalah pelukis yang selama 1965-1967 mengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), Yogyakarta. Ia hijrah ke Jakarta dan menjadi Kepala Seksi Seni Lukis dan Seni Grafis Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Profesi itu membuat Irsam terus memantau perkembangan seni lukis Tanah Air, juga menyimpan sejumlah poster ikonik pameran seni rupa. Dia pun rajin menggelar pelatihan, festival,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…