Begawan Ekonomi Bertangan Dingin

Edisi: 52/48 / Tanggal : 2020-02-23 / Halaman : 102 / Rubrik : OBI / Penulis : MARZUKI USMAN, ,


PERISTIWANYA bermula pada Juni 1968. Ketika itu, saya diterima sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Posisi ini ditawarkan Dekan Fakultas Ekonomi UGM Sukadji Ranumihardjo sebagai pelipur lara karena saya tidak jadi dikirim untuk melanjutkan kuliah mengambil gelar master of arts di University of the Philippines di Kota Quezon, Manila.

Diterima sebagai dosen tak lantas membuat puas karena saya merasa mudah sekali memperoleh pekerjaan. Karena itu, di sela waktu sebelum mulai memberi kuliah pada September 1968, saya memutuskan untuk merasakan susahnya mendapatkan pekerjaan. Maka pergilah saya mengadu nasib ke Jakarta. Tak butuh waktu lama bagi saya diterima bekerja di Departemen Keuangan, yang saat itu dipimpin Ali Wardhana.

Setelah beberapa bulan bekerja di sana, saya diberi kepercayaan sebagai asisten staf pribadi Menteri Keuangan Profesor Dr Johannes Baptista Sumarlin. Pak Marlin--demikian panggilan akrab beliau--adalah begawan ekonomi kelahiran Nglegok, Blitar, Jawa Timur, 7 Desember 1932, yang saat itu juga menjabat Deputi Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Itulah persinggungan pertama saya dengan beliau.

Saya bekerja sebagai asisten Pak Marlin ketika Presiden Soeharto akan memulai tradisi melaporkan kinerja tahunan pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat, yang diawali pada 16 Agustus 1969. Bappenas mendapat tugas menyiapkan pidato Presiden beserta buku sebagai pelengkapnya.

Penulisan buku ini diketuai Ketua Bappenas Widjojo Nitisastro dan dikomandoi Pak Marlin. Sebelum draf atau rencana penulisan buku itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…