Pohon Memang Bisa Ngomong
Edisi: 1 Okto / Tanggal : 2023-10-01 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :
SEKARANG petani tidak perlu lagi menunggu daun tanamannya menguning dan layu karena tumbuhan sejatinya memberi peringatan berupa “jeritan” saat mengalami kekeringan atau kerusakan fisik. Sayangnya, “suara” tanaman atau pohon itu berfrekuensi tinggi (ultrasonik) sehingga telinga manusia tak bisa mendengarnya. Namun tim ilmuwan Israel telah berhasil mengidentifikasi “teriakan” itu serta menangkap dan mengolahnya agar bisa didengar manusia.
Penelitian yang dipimpin Lilach Hadany, profesor pada Sekolah Ilmu Tanaman dan Ketahanan Pangan Fakultas Ilmu Hayati George S. Wise Tel Aviv University, Israel, itu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Cell pada Maret lalu. “Ternyata tanaman berbicara, berupa klik,” kata ahli dalam biologi evolusi dan teori tersebut. “Frekuensinya tinggi, sekitar 60 kilohertz. Itu di luar frekuensi maksimum yang terdeteksi manusia dewasa, yaitu 16 kilohertz,” tutur Hadany kepada Xinhua.
Hadany menjelaskan, tanaman dalam kondisi baik mengeluarkan rata-rata hingga satu klik per jam. Sedangkan tanaman yang mengalami stres rata-rata memancarkan lusinan klik per jam, bahkan bisa 30-50 klik per jam. Dalam makalahnya, Hadany dan tim menggambarkan bagaimana suara tanaman sekeras ucapan manusia itu dipancarkan lebih sering setelah dua hari tanpa air. Puncak “jeritan” terjadi di hari kelima atau keenam, kemudian mereda saat tanaman mengering.
Hadany dan tim sampai pada kesimpulan itu setelah merekam suara tomat (Solanum lycopersicum) dan tembakau (Nicotiana tabacum) dengan beragam perlakuan—tekanan kekeringan, pemotongan cabang, dan kontrol tanpa perlakuan—di dalam kotak kedap suara. Mereka menggunakan dua mikrofon ultrasonik yang biasa dipakai merekam suara kelelawar untuk menangkap “jeritan” tumbuhan itu. Mikrofon yang memiliki sensor-sensor itu diletakkan di depan pot tanaman dalam jarak 10 sentimeter.
Dengan bantuan sensor-sensor itu, sinyal ultrasonik bisa dikonversi menjadi sinyal listrik yang dengan mudah dapat dikenali manusia. Rekaman suara disimpan di komputer untuk dianalisis. Peneliti menggunakan algoritma pembelajaran mesin (kecerdasan buatan) yang dikembangkan khusus untuk mengklasifikasi rekaman suara. “Algoritma itu belajar bagaimana membedakan antar-tanaman dan jenis suara…
Keywords: Perubahan Iklim, Kekeringan, Tumbuhan, Pohon, Penelitian, IPB University, Suara Pohon, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…