Simpang-siur Nyamuk Wolbachia

Edisi: 26 Nov / Tanggal : 2023-11-26 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :


JURU penerang menjadi pekerjaan tambahan Adi Utarini, 58 tahun, sejak merebaknya kontroversi pelepasan nyamuk untuk penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) di Bali. Penolakan terhadap nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia pipientis itu terjadi karena dianggap sebagai penelitian asing yang mengusik kedaulatan Indonesia. Informasi tentang nyamuk Wolbachia pun kian simpang-siur. Ada yang menyebutnya transgenik atau nyamuk bionik yang menyisipkan chip, yang lain menuduhnya menyebarkan penyakit ensefalitis Jepang dan kaki gajah.
Adi Utarini, peneliti Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pun harus meluruskan misinformasi itu. “Wolbachia bukan hasil rekayasa genetika, melainkan bakteri alami yang ada di tubuh 60 persen jenis serangga di sekitar kita,” katanya dalam pengarahan media secara online, Senin, 20 November lalu. “Wolbachia di nyamuk Aedes aegypti tidak bisa pindah ke nyamuk jenis lain, maupun manusia,” tutur penyelidik utama World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta.
Menurut Ketua Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan UGM itu, berdasarkan serangkaian riset sebelum melakukan uji coba pelepasan secara acak nyamuk ber-Wolbachia di Kota Gudeg, timnya menemukan bakteri itu pada lebih dari 50 persen serangga di Yogyakarta. Wolbachia ada di lalat buah, ngengat, capung, dan kupu-kupu, tapi tidak ada di Aedes aegypti. “Nyamuk Aedes aegypti yang dimasukkan Wolbachia tak berbeda dengan Aedes aegypti liar,” ujar peneliti yang akrab disapa Uut itu.
Adi juga membuktikan bahwa Wolbachia tak bisa berpindah antar-spesies nyamuk dan dari nyamuk ke manusia. “Kami meneliti Aedes aegypti yang hidup berdampingan dengan nyamuk Culex, ternyata Wolbachia-nya tidak berpindah,” ucapnya. “Begitu pula berdasarkan pemeriksaan terhadap manusia, tak ditemukan antibodi Wolbachia,” ujar perempuan peneliti yang masuk daftar 100…

Keywords: UGMrekayasa genetikaWolbachiaDemam Berdarah Denguebakteri Wolbachianyamuk aedes aegyptiNyamuk Wolbachia
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…