Kepretan Terakhir Rizal Ramli

Edisi: 07 Jan / Tanggal : 2024-01-07 / Halaman : / Rubrik : OBI / Penulis :


PADA awal November 2023, Rizal Ramli menulis artikel di web berbahasa Inggris, The Diplomat. Judulnya “Indonesia's Dramatic Turn Toward Semi-Authoritarianism and Dynastic Politics”. Dalam artikel itu, Rizal mengecam kebijakan Presiden Joko Widodo yang mendorong anaknya menjadi calon wakil presiden. Menurut Rizal, keputusan itu bisa membawa Indonesia kembali ke era otoriter melalui dinasti politik.
Mengecam kebijakan publik yang ia anggap keliru menjadi keseharian pria yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1954, dan tumbuh di Bogor, Jawa Barat, bersama neneknya ini. Kegemaran menulis kritik ia lakukan sejak menjadi mahasiswa Fisika di Institut Teknologi Bandung. Saat menjadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa ITB 1978, ia salah satu penyusun Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB 1978 yang mengkritik pemerintahan Orde Baru. Akibatnya, ia masuk tahanan militer dan, setelah diadili, masuk penjara Sukamiskin, Bandung, pada Januari 1978.
Setelah bebas pada akhir 1978, Rizal meneruskan studi di Jepang karena mendapat beasiswa Asian Studies di Sophia University. Salah satu mata kuliah yang menarik perhatiannya adalah sejarah ekonomi, termasuk bagaimana Jepang bangkit dari kehancuran setelah Perang Dunia II hingga menjadi negara terkaya nomor 2, menyalip Amerika Serikat yang menghancurkannya.
Keasyikannya mengulik kebijakan ekonomi politik membuat minat Rizal yang semula ingin menjadi ahli fisika bergeser ke ekonomi. Anak asisten wedana yang yatim-piatu sejak usia 8 tahun ini pun makin tertarik mempelajari cara banyak negara menyejahterakan warganya. Apalagi kuliah ekonomi menuntutnya mahir matematika, pelajaran yang ia gemari sejak kecil.
Pengetahuan Rizal tentang ekonomi politik, sikap kritis, dan mahir bahasa Inggris menarik perhatian Gustav Papanek, pakar ekonomi yang memimpin Harvard…

Keywords: ITBEkonomi IndonesiaRizal RamliObituariDinasti JokowiPolitik Dinasti
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…