Sejarah Peran Aparatur Negara Dalam Pencurian dan Penyelundupan Mobil
Peristiwa pencurian mobil rental menarik untuk melihat Arsip Tempo yang mengupas sejarah aparat pemerintah sebagai pelaku pencurian mobil. Tahun 1990an kami pilihkan karena pernah terjadi ledakan pencurian mobil yang merepotkan kepolisian.
Tahun 1993, Majalah Tempo menulis rata-rata 600 kendaraan di Jakarta dicuri tiap bulan. Jaringan pencurinya luas. Ada oknum ABRI terlibat. "Gaji kecil bukan alasan," kata Syarwan Hamid. (TAB)
Menurut catatan resmi di Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, sejak Januari hingga Juni 1993, terjadi lonjakan jumlah kendaraan pribadi yang disikat maling. Rata-rata 600 kendaraan per bulan, ya roda empat, ya roda dua.
Untuk roda empat, sasaran empuknya Toyota Kijang dan Honda Grand Civic. Dari Jakarta dilansir ke wilayah Jawa Barat. Mutasi itu dilakukan setelah STNK (surat tanda nomor kendaraan) dan BPKB (buku pemilik kendaraan bermotor) dipalsukan.
- Liputan Tempo :Peran Aparat dalam Penyelundupan dan Pencurian Mobil
Itu sebabnya Markas Besar Kepolisian RI pun melancarkan Operasi Mandiri. Info tambahan pun dikorek dari 46 anggota kelompok pencoleng mobil dan motor di Jakarta yang ditangkap sejak Desember 1991, dan sebagian besar masih di penjara. Dari situ diperoleh petunjuk, sebagian besar pelakunya muka-muka lama, selain dikabarkan banyak oknum ABRI.
Mereka berkelompok menjadi 29 sindikat. Tapi delapan yang menonjol, yaitu sindikat Abu Bakar, Henry, Kancil, Martanto, Yudo Lubis, Harno Ragil, Mujianto, dan Warnata. Wilayah operasi mereka di sekitar lokasi permukimannya.
Jadi, belum seperti mafia Italia yang punya wilayah kekuasaan sendiri-sendiri. Juga belum terungkap pola sadistis dalam gerakan tutup mulut, sentana ada anggota yang "bermulut bocor" ketika diperiksa. Meski info mudah dikorek, toh polisi repot juga.
Dari pemeriksaan di Polda Metro Jaya, terungkap oknum ABRI terlibat pada jalur penadah dan pembuatan surat sampai penjualan. Ini mirip dengan kasus di Surabaya tempo hari, yang melibatkan tiga letnan kolonel TNI AL, Boediarso, Budi Priyono, dan A. Wiweko Saksono, Oktober 1992. Mereka dituduh sebagai penadah.
Di Bandung ada lagi Cecep lain dengan kelompoknya, yang juga disusupi empat oknum ABRI. Dan satu di kelompok Coco Hidayat. Sedangkan di kelompok Erik Supriyanto, Asep Kosasih, Runten, juga ada. Yang sudah digulung adalah 32 kelompok dengan 87 tersangka. Dari mereka disita 152 mobil dan 91 sepeda motor.
DATA MOBIL DAN MOTOR YANG DICURI DI POLDA METRO JAYA
1988-1992
========================
TAHUN RODA 2 RODA 3
========================
1988 3127 612
1989 3105 920
1990 3252 1372
1991 3377 1597
1992 4281 1816
========================
(Sumber Diolah Majalah Tempo)
Tempo/PDAT