Panji Sepuh: Jawa yang Menggugat
KONON, sebelum dinobatkan, seorang calon raja Jawa (Solo) mesti menari dengan mengenakan topeng "Panji Sepuh" di kamar pusaka keraton: sendiri tanpa iringan. Tak jelas kapan ritual ini mulai ada dan apakah dilakukan juga oleh Sunan Solo terakhir. Siapakah tokoh Panji Sepuh yang dikeramatkan itu? Hanya sebuah khayal? Atau diakah "pendekar kebudayaan" Jawa seperti yang ditafsirkan W.H. Rassers? Tapi itu tak penting bagi penata tari Sulistyo S. Tirtokusumo. Yang perlu, itu memberinya ilham menggarap sebuah sajian tari tentang "sebuah dialog dengan masa silam dan masa datang, peristiwa ketika seorang membentuk dirinya sendiri (dan) berhadapan dengan sebuah pertanyaan fundamental: tentang asal dan arah hidup, sangkan paraning dumadi".
Keywords :Panji Sepuh: Jawa yang Menggugat,
-
Downloads :0
-
Views :111
-
Uploaded on :21-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekperistiwa
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Panji Sepuh: Jawa yang Menggugat
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : pdat@tempo.co.id
Support
Support Datatempo