Akhirnya Ejaan Cocok?

Akhirnya Ejaan Cocok? Pemerintah sudah berketetapan hati untuk menggatiti beberapa segi dalam edjaan bahasa Indonesia. Tentu sadja tidak semua fihak setudju. Setelali beberapa lamanja masalah ini bitjarakan, bahkan sedjak tahun 1967-1968, akan tak banjak gunanja bua'i memaparkan semua itu kembali. Tempo sendiri berpegang pada dua pokok pendirian dalam menghadapi soal ini. Pertama. betapapun djuga edjaan kita (tjara bagaimana menulis sebuah kata Indonesia) perlu ditertibkan, dibakukan, lantaran sering membingungkan. Misalnja, sedjak beberapa waktu jang lalu, mana jang benar: "raya" atau "raja", "karjawan" atau "karyawan"? Kalau "raya" dan "karyawan" jang benar, mengapa '"y" djuga tak dipakai untuk "bahaya" ataupun "buaya"? Kedua, soal edjaan adalah mirip soal djalan sebelah kiri atau djalan sebelah kanan. Mengapa orang harus djalan sebelah kiri dan mengapa tidak sebelah kanan - soal itu bisa di perdebatkan sampai orang muntah-muntah dan tak akan ada jang bisa di katakan benar. Begitu djuga akan bisa berlarat-larat untuk memperdebatkan mengapa "c" harus menggantikan "tj" sebab bisa dipersoalkan pula mengapa "tj" itu dulu dipakai. Dengan demikian, maka soalnja tergantung pada keputusan. Dan dalam soal edjaan, seperti djuga tanda lalulintas, sulit sekali untuk mengambil keputusan berdasarkan mufakat.

Keywords :
Ejaan Yang Disempurnakan ,
  • Views :
    754
  • Tanggal Upload :
    04-03-2013
  • Edisi
    24/02
  • Tanggal Edisi
    1972-08-19
  • Rubrik
    Full Edition
  • Copyright
    PT. TEMPO Inti media
  • Subyek
    -
  • Cover Story
    Pergantiaan Ejaan Bahasa Indonesia; Krisis Air di Kalimantan
  • Writer
    -
Akhirnya Ejaan Cocok?
Rp. 60.000