Mati Di Jakarta
Mati Di Jakarta
Kedengarannya seperti sebuah lelucon: orang mengira-ngirakan bahwa bumi yang "terhampar luas ini" makin lama akan semakin habis bukan oleh apa-apa, tapi oleh areal kuburan-kuburan yang bisa dibayangkan akan semakin melebar kemana-mana. Sebab utamanya tentulah: bukan cuma yang hidup yang memeriukan tanah, tapi juga yang mati. Dan sekali orang yang marhum diberi tanah barang dua atau beberapa meter, lazimnya keluarganya bercita-cita sedapat mungkin tanah yang disebut makam itu akan tetap ada untuk selama-lamanya.Tapi demikianlah kehendak Takdir: jumlah orang yang mati dan harus "dipermanenkan" makin lama makin berlipat oleh pertambahan pendudukyang pesat. Sudah tentu ini terasa terutama di kotakota besar: bukan cuma Roma dan Kairo, bukan cuma Hongkong dan Tokyo, tapi juga Jakarta - di mana arus urbanisasi sudah lama menjadikan bekas Batavia ini, yang berpenduduk 4,7 juta, tidak lagi senyaman misalnya Kuala Lumpur dengan penduduk yang hanya setengah juta.
Keywords :
Pemakaman di Jakarta ,
Keywords :
Pemakaman di Jakarta ,
-
Views :
541 -
Tanggal Upload :
06-03-2013 -
Edisi
10/03 -
Tanggal Edisi
1973-05-12 -
Rubrik
Full Edition -
Copyright
PT TEMPO Inti Media - Subyek -
-
Cover Story
Pedalaman Mahakam -
Writer
-
Mati Di Jakarta
Rp. 60.000
Arsip Media Lainnya
Lost
Rp. 60.00010 Bintang PALING BERKILAU 2016
Rp. 60.000Soul Mining
Rp. 60.000What Price Victory?
Rp. 60.000Mayumi Dan Teror Korea
Rp. 60.000Duit Labora Bicara
Rp. 60.000
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : pdat@tempo.co.id
Support
Support Datatempo