Main Api dengan Konglomerat

Di negeri ini, bersikap tegar terhadap konglomerat ternyata tidak mudah. Ketika kasus utang Texmaco sebesar Rp 17 triliun meledak riuh rendah, dari Istana Merdeka malah dilaporkan bahwa bos Texmaco, Marimutu Sinivasan, diterima beraudiensi dengan orang pertama republik ini.Padahal, dengan onggokan kredit macetnya, Sinivasan sudah pantas dianggap tamat, selesai. Tentu saja peristiwa yang ganjil itu tak mungkin ditafsirkan salah oleh khalayak. Juga oleh pasar dan masyarakat pengusaha. Dari audiensi di Istana, mereka setidaknya beroleh kesan bahwa hikayat konglomerat di republik ini belum akan segera tamat—kendati utangnya bertruk-truk dan bank pemerintah yang mengucurkan kredit itu berada di pinggir jurang kehancuran.

Keywords :
Pengusaha Indonesia , Anthony Salim ,
  • Views :
    697
  • Tanggal Upload :
    06-03-2013
  • Edisi
    28/29
  • Tanggal Edisi
    2000-09-17
  • Rubrik
    Full Edition
  • Copyright
    PT. TEMPO Inti Media
  • Subyek
    -
  • Cover Story
    Tragedi Atambua: Mencoreng Muka Indonesia
  • Writer
    -
Main Api dengan Konglomerat
Rp. 60.000