Dang Dut Dang Dut

Dang Dut Dang Dut Pada jaman dahulu kala, ketika banyak orang terpesona suara Hasnah Tahar via RRI Jakarta. si I'in dari Trio Bimbo barangkali belum lahir. Setidaknya belum bersiul. Orkes Melayu Bukit Siguntang, tempat Hasnah Tahar di tahun 1950-an menyanyi dan orkes Melayu "Sinar Medan" -di mana A. Harris melagukan Larilah Hai Kudaku dengan suara baritonnya buat pertama kali -merebut banyak penggemar. Nama-nama itu kini sudah tak terdengar lagi. Tapi selama beberapa bulan terakhir sampai dengan minggu ini, tiba-tiba semacam kelahiran kembali irama yang secara umum disebut "melayu" itu terjadi - bahkan berkecambah di mana-mana. Grup seperti Panbers - orang batak itu - berdendang. Koes Plus - orang Jawa - melenggok-lenggok dan menyeru-nyeru duniaa, duniaaaa... Dengan suaranya yang bak biola berbisik takut dibentak, I'in - si neng dari Bandung eta - bergoyang-goyang... Juga Titiek Puspa dan Mus Mualim, meskipun dengan sikap apa-boleh-buat. Bahkan Jack Lesmana, yang acara jazz-nya di TVRI Minggu malam yang lalu cukup menyegarkan. Sebagai musikus ia terus dengan jazz, sebagai pemilik perusahaan rekaman ia berpendapat bodoh sekali menyajikan beef steak di tangan masyarakat yang lagi doyan gado-gado. Dia pun merekam pop melayu. Ia agaknya setuju dengan Ferry Iruth dari perusahaan rekaman Remaco: Kami kan dagang.

Keywords :
Dangdut , ,
  • Views :
    642
  • Tanggal Upload :
    19-06-2014
  • Edisi
    03/05
  • Tanggal Edisi
    1975-03-22
  • Rubrik
    Full Edition
  • Copyright
    PT TEMPO Inti Media
  • Subyek
    -
  • Cover Story
    Dangdut
  • Writer
    -
Dang Dut Dang Dut
Rp. 60.000