INILAH imbalan buat para pendamai. Setahun pasukan perdamaian PBB di Kamboja, bukannya mereka mendapat pujian, tapi malah dituduh sebagai penyebab korupsi, tidak amannya jalan-jalan, dan penyebab kecelakaan lalu lintas. Itulah kesimpulan sebuah laporan enam halaman, disusun dari wawancara dan omong-omong dengan 50 warga Phnom Penh, September lalu, yang dikutip oleh majalah Far Eastern Economic Review, edisi 22 Oktober lalu. Menurut laporan itu, tampaknya rakyat Kamboja terlalu berharap pada pasukan yang kini berjumlah 20.000 personel itu, untuk membenahi segala yang tak beres di Kamboja. Padahal, menurut perjanjian Paris yang Jumat pekan lalu genap setahun, tugas pokok pasukan PBB yang masuk dalam pemerintahan peralihan Kamboja hanya dua. Melaksanakan dan mengawasi perlucutan senjata dan pembubaran sebagian pasukan keempat faksi, dan menyelenggarakan pemilu tahun depan.