
Doping, Adu Lihai Atlet Versus Pengawas
atlet mengkonsumsi narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya (napza). Sedangkan para atlet pengguna obat-obat itu berusaha menyembunyikannya. Dan apa boleh buat, pemeriksaan urine pun jadi ajang adu pintar, adu gesit, dan adu lihai antara tim anti doping dan para atlet pengguna. Ada banyak cara untuk meloloskan diri dari jerat tes urine. Dr. Carmen Jahja dari Komite Medis Federasi Badminton Asia, misalnya, menjumpai satu metode yang cukup populer. Mereka menyelipkan kantong kecil berisi urine di balik pakaiannya. Di peturasan, si atlet memasukkan urine orang lain yang telah disiapkannya itu ke dalam tempat yang disodorkan tim pemeriksa. Tapi, beberapa waktu berselang, cara ini terbukti mulai ketinggalan zaman. Kini tim anti doping tak percaya begitu saja terhadap keaslian urine yang diserahkan atlet. Pemantauan diperketat dan mereka merasa perlu melihat sendiri bahwa urine memang keluar dari kelamin sang atlet. Tim terus memantau "obyek buruannya" sekalipun ia tengah berganti—melepas dan memakai—pakaian. Namun atlet-atlet yang kecanduan obat-obatan itu terus memutar otak. Hasilnya cukup mencengangkan.
Keywords :Doping, Adu Lihai Atlet Versus Pengawas,
-
Downloads :0
-
Views :377
-
Uploaded on :19-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekolahraga
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Doping, Adu Lihai Atlet Versus Pengawas
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo